Senin, 24 Mei 2010

Persibo Minta Kapolda Jateng “Amankan” Empat Besar

Bupati Bojonegoro Suyoto berkirim surat kepada Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang yang isinya meminta Kapolda ikut menjaga pertandingan semifinal Divisi Utama Liga Indonesia di Solo, agar berjalan “fair play”.

“Inti surat yang kami kirimkan agar Kapolda Jateng ikut menjaga semifinal divisi utama di Solo berjalan fairplay,” kata Suyoto, ketika menerima Persibo di rumah dinasnya, Senin.

Selain ditandatangani oleh Bupati Suyoto, surat tertanggal 24 Mei 2010 tersebut juga diteken Manajer Persibo Taufik Risnendar, Kapten tim Persibo Aries Tuansyah, pelatih Sartono Anwar dan Koordinator suporter Boromania, Basar.

Menurut Suyoto, selama ini Persibo tidak pernah ingin dimenangkan atau diuntungkan dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.

“Selama ini kami hanya minta pertandingan bisa berjalan fair play,” katanya menegaskan.

Dalam babak delapan besar di Sidoarjo pekan lalu, lanjutnya, banyak kejadian tidak sesuai yang diharapkan.

Dalam pertandingan babak delapan besar kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia itu, Persibo didenda Rp25 juta atas ulah suporternya yang menghujat wasit.

Selain itu, Komisi Disiplin PSSI memberikan peringatan keras kepada penjaga gawang Herry Prasetyo yang terlihat mengejar wasit dan M. Irfan tidak boleh bermain sekali karena mengakibatkan wasit terjatuh.

Hukuman denda juga diterima manajer Persibo, karena dalam pertandingan melawan Persidafon Dafonsoro itu, lima pemainnya menerima kartu kuning yang disimpulkan bahwa Persibo berperilaku buruk.(antara)

Persibo Terkena Tiga Sanksi dari Komdis

Manajemen Persibo Bojonegoro menerima tiga sanksi dari Komisi Disiplin PSSI atas perilaku para pemainnya dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Sidoarjo.

“Mau bagaimana lagi, kita semua tahu sesungguhnya yang terjadi dalam laga di Sidoarjo itu,” kata Manajer Persibo Bojonegoro, Taufik Risnendar, Senin.

Sebelum itu, Manajemen Persibo menerima sanksi denda Rp25 juta, karena ulah suporternya yang menghujat wasit dengan nyanyian dalam pertandingan melawan Persidafon Dafonsoro di Sidoarjo.

Sanksi terbaru diberikan kepada penjaga gawang Herry Prasetyo yang dianggap tidak bertingkah laku baik, ketika bertanding melawan Persidafon Dafonsoro.

Sanksi lannya diberikan kepada M.Irfan yang dianggap melakukan protes berlebihan yang mengakibatkan wasit terjatuh ketika Persibo menerima hukuman penalti.

Atas masalah ini melalui surat No. 94/KEP/KD/DU-XV/V-10, yang bersangkutan dilarang bertanding selama satu kali. Menurut Taufik, sanksi kepada M. Irfan tersebut sudah tidak berlaku lagi, karena M. Irfan tidak diturunkan ketika Persibo melawan Deltras Sidoarjo.

Akibat lima pemain Persibo menerima lima kartu kuning ketika melawan Persidafon Dafonsoro, menurut komdis PSSI, hal itu merupakan tingkah laku buruk bagi tim persibo secara umum dan merupakan pelanggran disiplin.

Melalui suratnya No. 92/KEP/KD/DU-XV/V-10, Persibo harus membayar denda sebesar Rp15 juta. Menurut Taufik, adanya pemberian sanksi tersebut, tidak menyurutkan semangat anak asuh Sartono Anwar dalam laga selanjutnya.

Justru pemberian sanksi tersebut semakin memacu tim Persibo bisa lolos ke Superliga. Dijadwalkan, tim berjuluk laskar Angling Dharma berangkat ke Solo, Jateng, Selasa (25/5), untuk menghadapi babak semifinal Divisi Utama.(antara)

Persibo Cemaskan Wasit Nakal

Trauma dengan beberapa wasit yang dinilai tidak fair, jajaran manajemen Persibo Bojonegoro mulai mencemaskan kepemimpinan wasit yang akan bertugas di babak semifinal.

Persibo menilai partai melawan Persiram Raja Ampat di semifinal Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan Solo 27-28 Mei menjadi pertaruhan fair play pertandingan sepak bola di Indonesia.

“Wajar saja kalau kami cemas. Sebab, beberapa pertandingan yang sudah dijalani oleh Laskar Angling Dharma benar-benar merugikan,” kata Manajer Persibo Bojonegoro, Letkol Inf Taufiq Risnendar, kepada beritajatim.com, Senin (24/5/2010).

Dikatakan, jika sebenarnya Persibo tidak mempermasalahkan tim mana yang akan dihadapi. Sebab, tim yang lolos ke semifinal semuanya bagus dan layak diperhitungkan.

“Mungkin hanya Persibo saja yang tidak dianggap, karena tidak memiliki apa-apa dalam faktor non teknis,” terangnya merendah.

Oleh karena itu, ia meminta PSSI maupun wasit yang memimpin pertandingan harus mempunyai hati nurani. Sebab, dalam permainan kalah menang itu biasa.
“Kalau kami main jelek, kalah tidak apa-apa. Namun, saat main benar dan bagus, jangan dipaksa dikalahkan dengan faktor non teknis,” tegasnya.

Menurutnya, pertandingan semifinal di Solo akan menjadi pembuktian kredibilitas wasit sebagai pengadil di lapangan. Jika masih tetap seperti dua pertandingan terakhir yang sangat buruk, maka itu bisa menjadi muka secara keseluruhan wasit di Indonesia.

Ditanya mengenai apakah semua tuan rumah atau tim yang dibela oleh oknum di PSSI seperti itu ? Taufiq yang juga menjabat sebagai Ketua Pengcab PSSI Bojonegoro itu menjelasan, kalau semua tuan rumah tidak mesti bersedia dibela oleh wasit.

Sebab, sejak lama dirinya telah mengajarkan kepada berbagai pihak untuk bermain fair play. Semisal saat menjadi tuan rumah, sebelum pertandingan ia telah meminta kepada perangkat pertandingan untuk menjalankan tugasnya dengan baik.

“Kami minta jangan sampai tuan rumah dibantu. Sebab, itu akan menciderai pertandingan yang bersih,” tambahnya.

Pihaknya juga telah meminta kepada pemain maupun pelatih untuk melakukan pertandingan dengan benar, tanpa harus mengharapkan bantuan dari pihak-pihak lain.

“Sebab, sepak bola itu yang dinilai permainan di lapangan. Bukan, bantuan dari luar lapangan,” tegasnya.

Namun, pihaknya juga mendengar adanya informasi tim-tim yang dikehendaki untuk lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. “Namun, kami malas membicarakannya. Sebab, pembuktiannya memang sulit dan informasi itu telah menjadi rahasia publik,” lanjutnya. (dul/bjo/beritajatim.com)

Jadwal Babak Semifinal dan Final Liga Joss

Kompetisi Divisi Utama/Liga Joss telah menyelesaikan babak 8 besar kemarin. Di Grup B, Deltras keluar sebagai juara grup setelah “mengalahkan” Persibo Bojonegoro dengan skor 2-1, sedang Persibo sendiri yang sebelumnya sudah dipastikan lolos harus puas menduduki runner-up grup.

Di Bone, Persiram Raja Ampat merajai Grup A setelah berhasil menaklukkan Persiba Bantul 3-1, ditemani oleh Semen Padang yang dilaga lain juga menang atas Mojokerto Putra.

Untuk laga semifinal dan final akan digelar di Stadion Manahan Solo, semifinal akan diselenggarakan tanggal 27 Mei dan laga Final pada 29 Mei.

Berikut Jadwal Untuk laga Semifinal dan Final Divisi Utama
Semifinal, 27 Mei 2010
Persiram vs Persibo Pkl. 15.30 WIB
Deltras vs Semen Padang Pkl. 19.00 WIB

Tempat Ketiga, 29 Mei 2010
Tim kalah semifinal 1 vs Tim kalah semifinal 2, Pkl 15.30 WIB

Final, 29 Mei 2010
Pemenang semifinal 1 vs Pemenang semifinal 2, Pkl 17.00 WIB

Juara, Runner-Up dan peringkat 3 akan diproyeksikan untuk naik kasta ke Indonesia Super League sedangkan peringkat empat akan melakukan play-off dengan peringkat 15 ISL.

Manajemen Sesalkan Penjegalan Persibo

Untuk kesekian kalinya, Manajemen Persibo Bojonegoro menganggap wasit yang memimpin pertandingan tidak menunjukkan fair play.

Terbukti, hampir setiap Laskar Angling Dharma bermain, selalu ada saja wasit yang berulah dan merugian pemain. Baik itu pemberian offside maupun penalti yang diberikan gratis.

Bahkan, Manajer Persibo Bojonegoro, Letkol Inf Taufiq Risnendar, kepada beritajatim.com, Senin (24/5/2010) malah bertanya, kenapa harus Persibo yang dijegal?

Menurut Taufiq, faktor non teknis tersebut, khususnya wasit yang mempimpin pertandingan yang menjadi momok Persibo pada divisi utama Liga Indonesia tahun ini.

Secara permainan, pihaknya tidak mempermasalahkan. Sebab, Victor Da Silva dkk benar-benar menunjukkan kegarangannya di lapangan dan tidak pantang menyerah.

“Sejak babak penyisihan di grup kami sudah banyak terancam oleh keputusan-keputusan kontroversial,” katanya.

Untung saja, dengan kebesaran hati semua pihak, khususnya pemain yang tidak terpengaruh, membuat langkah Persibo tidak terbendung sampai di babak semifinal.

“Bagaimana bisa, semua orang melihat wasit yang memimpin pertandingan Persibo lawan Persidafon Defonsoro. Kenapa diulangi lagi saat melawan tuan rumah Deltras Sidoarjo,” terangnya.

Jelas-jelas yang paling tampak adalah saat dua pertandingan terakhir. Tiga penalti yang diberikan adalah hadiah alias cuma-cuma dari wasit untuk tim lawan Persibo.

“Saya tidak hanya berbicara saja, tetapi di lapangan buktinya. Banyak orang yang menyaksikan dan wartawan juga ikut geram dibuatnya,” tambahnya.

Pihaknya tidak menyangkal, sejak awal banyak hambatan yang diterima oleh timnya. Namun, ia berusaha tidak mengindahkan dan bahkan terus memacu semangat para pemain.

“Kami meminta kepada jajaran pelatih dan pemain, agar bersikap fair play. Sebab, semuanya telah ada yang mengatur, dan Persibo tetap akan dijalannya,” lanjuynya.

Yang mengatur dalam hal ini adalah Tuhan. Bagaimana tidak, saat melawan Deltras kemarin sore, pemain di lapangan tinggal 10 orang, tetapi semua wasit yang bertugas membela lawan.
“Jadi bagaimana bisa, 10 pemain dilawan oleh 14 pemain, termasuk wasit,” sambungnya.

Yang tidak bisa dibuktikan dan pihaknya meminta wartawan ikut menyelidikinya adalah, adanya informasi plot tim mana yang akan lolos ke Indonesia Super League (ISL).

“Sayangnya tidak bisa dibuktikan, tetapi kami siap untuk menghadapinya,” terangnya.

Menurut Taufiq, kemungkinan besar Persibo tidak masuk dalam plot tersebut. Sehingga dalam perjalanannya terus dihambat dan itu dibuktikan pada babak delapan besar kemarin.

“Untung saja, Persibo tidak bisa dikalahkan hanya dengan faktor non teknis. Kami benar-benar mengapresiasi kepada pelatih maupun pemain di lapangan,” katanya.(dul/ted/beritajatim.com)

Minggu, 23 Mei 2010

Sartono Anwar, 35 Tahun Bertahan di Sepak Bola Indonesia

Pernah Dapati Transaksi Skor Antarmanajer di Depan Mata
Tidak banyak pelatih senior yang eksis di persepak­bolaan Indonesia. Tapi, Sartono Anwar mampu me­lakoninya selama 35 tahun.

“Sepak bola Indonesia menjadi tempat jutaan orang untuk menggantungkan hidup. Jadi, itu jangan dirusak!” kata pelatih Persibo Bojonegoro Sartono Anwar. Gaya bicara pelatih yang selalu menggunakan topi pet saat timnya bertanding tersebut memang selalu bersemangat ketika menceritakan sepak bola Indonesia.

Sartono tidak asal bicara soal sepak bola Indonesia yang kian buruk dari tahun ke tahun. “Meski ada pembaruan, hal itu seperti lelucon belaka. Perubahan tersebut diciptakan dengan dalih membuat lebih baik, padahal tidak sama sekali,” ucap bapak tujuh anak itu.

Pengalaman terjun di dunia kepelatihan sejak 1975 tidak perlu diragukan lagi. Sartono memulai karir kepelatihannya di PSIS Semarang. Nah, ketika kali pertama melatih, ada rasa ragu dalam diri mantan pemain PSIS Semarang, Persema Malang, dan Persib Bandung itu.

“Apalagi, saat itu administrasi lisensi kepelatihan belum seperti sekarang. Yang mau melatih asal punya kemampuan dipersilakan,” tutur kakek dua cucu itu.

Nah, pada periode 1970-1980-an yang merusak kompetisi sepakbola Indonesia adalah para outsider. “Para penjudi yang gila bola itulah yang saya sebut outsider,” ujar Sartono.

Para outsider tersebut akan melakukan apa pun demi memenangi pertaruhan. Apalagi, saat itu judi kupon juga mempertaruhkan skor dan kemenangan tim sepak bola dalam dan luar negeri.

Para outsider tersebut menyuap wasit hingga pemain. “Wasit diservis dengan berbagai hal. Uang, motor, dan wanita diberikan oleh para petaruh. Begitu juga pemain,” tutur ayah pesepak bola Persib Nova Arianto tersebut.

Sartono membeberkan, kiper dan bek adalah posisi yang paling sering di­sogok para penjudi itu. “Mantan pemain saya pernah mengakui hal tersebut. Dia mengaku menerima sejumlah uang untuk bermain buruk,” ujar Sartono. Ketika ditanya lebih lanjut soal pemain itu, Sartono enggan menyebut nama.

Di sisi lain, untuk kondisi kompetisi sepak bola saat ini justru dirusak oleh “orang dalam” kompetisi sendiri. “Sekarang suap-menyuap lebih edan dan lebih vulgar. Ironisnya, yang melakukan itu adalah manajer klub sendiri,” bebernya.

Manajer kerap menyuap wasit dan perangkat pertandingan. Mereka diberikan fasilitas yang luar biasa. Di antaranya, uang, penginapan, bahkan wanita.

Bahkan, dia pernah mendapati transaksi skor antarmanajer secara langsung. “Katanya, tim kita bermain imbang. Mana buktinya?” tutur Sartono menirukan ucapan salah seorang manajer tersebut.

Parahnya, Sartono beberapa kali mendapati hal itu. Karena itu, pria kelahiran 30 September 1947 tersebut menginstruksi anak asuhnya untuk bermain sempurna.

Menurut Sartono, dengan bermain tanpa cela, wasit akan sulit memberikan keputusan yang berat sebelah. “Toh, saat wasit bermain mata dengan salah seorang manajer, itu pasti terlihat jelas oleh penonton,” paparnya. (*/c8/diq/DIAR CANDRA, Sidoarjo)

Kecewa dengan Kepemimpinan Wasit

Manajemen Persibo Bojonegoro kecewa dengan kepemimpinan wasit Iwan Sukoco dalam babak delapan besar Divisi Utama grup B melawan Deltras Sidoarjo, kemarin (23/5) sore. Dalam pertandingan tersebut, Persibo kalah 1-2 atas Deltras. “Kami kecewa dengan kepemimpinan wasit,” tegas Manajer Persibo Bojonegoro Letkol Inf Taufik Risnendar, kemarin petang.

Meski kalah, Persibo tetap lolos ke babak semifinal Divisi Utama dengan posisi runner up grup B. Persibo mengantongi nilai 6 dari tiga kali main dengan dua kali menang. Sementara Deltras menoreh nilai 7, dari tiga kali main, dua menang dan sekali seri, dan pemimpin grup B.

Taufik mengaku kekecewaan manajemen berlipat ganda. Selain mengalami kekalahan, sejumlah pemain Persibo juga menerima kartu kuning dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo itu. Bahkan, Melky Pelkey, pemain Persibo, harus keluar lapangan pada menit 63 akibat kartu merah.

Menurut dia, wasit pengkhianat pertandingan tersebut. Sebab di depan penonton, wasit bersikap tidak adil saat memimpin pertandingan. “Kepemimpinan wasit luar biasa. Dan itu pengkhianat bangsa,” ujarnya Dandim 0813 Bojonegoro itu.

Meski demikian, Taufik meminta agar manajemen dan para pemain tetap optimistis dan menatap pertandingan semifinal. Dia berharap, Aris Tuansyah dan kawan-kawan tidak terpancing dengan ulah wasit dalam pertandingan tersebut. Optimisme pemain harus tetap dijaga, karena sebagai modal menghadapi pertandingan mendatang. “Kita yakin lolos ke ISL (Indonesia Super League),” ujar mantan striker PSAD ini.

Sementara itu, pertandingan kemarin berlangsung dalam tensi tinggi. Sejumlah pemain kerap berbenturan di lapangan hijau. Sehingga kartu kuning kerap dikeluarkan wasit.

Bahkan, terjadi insiden kecil yang mengakibatkan Melky Pekey mendapat kartu merah, karena sebelumnya sudah mengantongi kartu kuning.

Di menit-menit awal, Laskar Angling Dharma membuat Stadion Gelora Delta Sidoarjo tak bersuara. Saat pertandingan baru dimulai, si bundar putih masuk ke gawang Deltras Sidoarjo yang dijaga oleh Dwi K. Gol pertama ini akibat bunuh diri yang dilakukan oleh pemain belakang The Lobster, julukan Deltras, saat hendak menghalau tendangan dari Perry S. Kollie.

Gol ini membuat pertandingan kian panas. Pada menit 34, Deltras mendapatkan penalti. Tendangan 11 meter ini berhasil masuk ke sarang Charles, penjaga gawang Persibo. Skor imbang 1-1 bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua laga kembali memanas. Hingga antar pemain berbenturan. Kartu kuning kembali keluar dari saku Iwan Sukoco dari Malang. Pada menit 84, wasit menunjuk titik putih lagi untuk kali kedua kepada Deltras, setelah penyerang Deltras berbenturan dengan Jajang Paliama. Melalui kaki Fahmi Amiruddin, Deltras mengungguli Persibo 2-1. Skor ini bertahan hingga laga berakhir. (rij/fiq)

Sabtu, 22 Mei 2010

Manajer Persibo: Main Aman Saja Kang

Bojonegoro (beritajatim.com) – Sudah pastinya Persibo Bojonegoro melangkah ke babak semifinal Devisi Utama Liga Indonesia tahun ini, kemungkinan besar akan membuat laga sore nanti sebagai formalitas belaka.

Sebab, menejemen Laskar Angling Dharma informasinya telah memberikan masukan kepada para official dan juga pemain untuk melakukan permainan yang aman-aman saja.

Manejemen takut jika dipaksakan bermain lepas akan membuat rawan cidera maupun pemain terkena kartu. Jika hal itu terjadi, maka jalan di semifinal akan cukup terjal.

Kepada beritajatim.com, Minggu (23/5/2010), Menejer Persibo Bojonegoro, Letkol Inf Taufiq Risnendar menyebutkan, semua strategi yang mengetahui adalah pelatih.

Namun, jauh-jauh hari memang pihaknya telah meminta saat proses evaluasi untuk memainkan pertandingan bola seperti layaknya bermain. Artinya tidak asal-asalan atau pun main mata.

“Kami akan tetap ngotot kemungkinan saat bertanding lawan Deltras, tetapi pemain juga harus hati-hati,” tegasnya.

Menurut Taufiq, jika sampai kalah maka posisi Persibo di semifinal juga kurang menguntungkan. Sebab, Persibo hanya akan runner up dan kemungkinan bersua dengan pimpinan group lainnya.

“Makanya harus bermain benar. Tetapi, main aman saja kange,” sambungnya.

Seperti diketahui, nanti sore di stadion Gelora Delta Sidoarjo, Victor Da Silva dkk akan ditantang tuan rumah. Pemenang pertandingan tersebut akan menentukan juara group, dan jika hanya seri maka dua tim tersebut yang akan lolos.

Jika Deltras kalah dan Persipasi menang dengan angka telak atas Persidafon Defonsoro, maka Persipasi yang akan lolos ke babak selanjutnya.

Saat pertandingan sore nanti, hampir bisa dikatakan jajaran pelatih Persibo, Sartono Anwar dkk akan menurunkan tim pelapis yang selama ini duduk di bangku cadangan.

Seperti memarkir Slamet Sampurno dan menurunkan Meidiyansah, mengistirahatkan M Irfan dan memasang pemain lapis lainnya dan termasuk juga kemungkinan besar tidak menurunkan Abel Ciello.

Mochammad Irfan, Pemain Kesayangan Boromania

Terpikat Sartono, Lebih Dikenal dengan Nama Densus
Tidak bisa dimungkiri, nama Sartono Anwar di kancah persepakbolaan Indonesia telah mengakar kuat. Pelatih yang telah malang melintang selama 35 tahun itu punya gaya melatih sendiri. M. Irfan adalah salah seorang pemain yang nge-fans berat pada gaya pelatih asli Semarang tersebut.

Jika dilihat sekilas, sebagai pemain berposisi gelandang, postur tubuhnya bisa dibilang cukup kecil. Namun, keraguan itu akan langsung tertepis saat melihatnya bermain di lapangan.

Gaya permainan yang ulet dan tak kenal lelah dalam mengejar bola membuat para suporter menyukainya. Gelandang Persibo Bojonegoro M. Irfan itu memang menjadi pemain kesayangan Boromania, suporter Persibo.

Setiap kali pemain berkepala plontos tersebut menggocek bola, para Boromania selalu berteriak, “Densus, Densus.” Gaya mainnya mirip para Densus 88 (detasemen khusus milik Polri) dalam menyergap teroris. Cepat dan penuh tenaga. “Satu lagi, potongannya mirip anggota yang berkepala plontos,” kata Ketua Divisi Tur Boromania Ebied.

Irfan mengaku sangat tersanjung memiliki julukan tersendiri. “Sampai-sampai, semua teman tim memanggil saya Densus, bukan Irfan lagi,” ucapnya lantas tertawa.

Dengan julukan khusus tersebut, pemain kelahiran Tegal, Jawa Tengah, itu semakin merasa betah berada di Persibo. Sebenarnya, hal utama yang membuat dirinya nyaman berada di Persibo adalah sang pelatih Persibo Sartono Anwar. “Saya merasa sreg dengan gaya melatih Pak Sartono yang keras, disiplin, dan penuh rasa kekeluargaan,” ungkap pemain berusia 28 tahun tersebut.

Irfan menyatakan sangat mengenal gaya kepelatihan Sartono. Sejak 2002, saat masih berkostum PSIS Semarang, dia sudah merasakan tangan dingin pelatih berusia 63 tahun tersebut. Saat itu, Sartono lebih keras dalam melatih anak didiknya daripada saat ini.

“Telat lima menit dalam sesi latihan, bisa-bisa tidak dimainkan dalam pertandingan selanjutnya,” ujar sarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes) tersebut.

Karena itulah, ketika mendapat tawaran dari Sartono untuk bergabung dengan Persibo pada awal musim 2009-2010, tanpa pikir panjang mantan penggawa PSIM Jogja tersebut langsung mengiyakan. Padahal, pada saat bersamaan, Irfan mendapat tawaran untuk bergabung dengan dua klub ISL (Indonesian Super League).

“Bagi saya bukan masalah berlaga di ISL atau Divisi Utama. Yang penting bagi saya adalah saya merasa nyaman di klub tersebut,” tegas suami Nani Isnaini itu.

Pilihannya untuk bergabung di Persibo bersama Sartono memang tepat. Pria yang gemar membaca itu menemukan gaya permainannya kembali.

Penggemar sambel goreng tempe tersebut mengungkapkan, ketika bermain bersama Persijap Jepara di ISL 2008/2009, dirinya merasa tidak nyaman. Gaya kepelatihan Junaidi dirasa kurang cocok. Walau dibebaskan dalam mengkreasi serangan, Irfan tetap merasa ada batasan.

“Kurang tahu ya, pelatih yang tidak bisa menggarap potensi saya atau saya yang kurang bisa beradaptasi dengan tim?” katanya.

Karena itu, di Persijap, Irfan jarang mendapat kesempatan tampil. Kini, setelah merasa mapan dengan Persibo, mantan penggawa tim sepak bola PON 2004 Jawa Tengah tersebut merasa ogah pindah. “Pak Sartono membuat tim ini begitu kondusif. Lihat saja, selangkah lagi kami bisa berlaga di ISL,” tegasnya.

Karena itu, pemain kelahiran 1 Januari tersebut bertekad mengantarkan Persibo ke ISL musim 2010-2011. “Untuk Boromania dan Pak Sartono, saya rela melakukan apa pun,” ucapnya.

Sementara itu, Sartono juga merasa Irfan merupakan salah seorang pemain yang bisa diandalkan. “Dia tipe pemain yang selalu fight. Saya senang dengan pemain berkarakter seperti itu,” bebernya.

Karena itulah, Sartono selalu memasukkan nama Irfan dalam pemain utamanya musim ini. (*/c5/diq/diar candra, Sidoarjo)

Mengenal Lebih Dekat dengan Busari “BJ9″ Jhony

Dibandingkan Perry Sah Kollie dan Abel Ciellow, koleksi gol Busari bersama Persibo berbeda jauh. Busari baru mengemas empat gol. Sementara dua pemain asing itu masing-masing sudah melesakkan sepuluh gol lebih. Namun, gol yang diciptakan pemain bernomor punggung sembilan Kamis malam lalu itu terasa istimewa. Sebab, itulah gol yang membuat Persibo lolos ke babak semifinal divisi utama musim ini.

Kemenangan melawan Persidafon tersebut sekaligus menghapus bayang-bayang perlakuan nonteknis di laga terakhir babak delapan besar melawan Deltras besok malam. Setelah mencetak gol, senyum Busari pun mengembang. Abel Ciellow juga ikut suka cita dengan gol Busari itu. Dia mendekati mantan PSS Sleman tersebut untuk melakukan selebrasi bersama.

”Bangga dan senang luar biasa bisa membuat gol yang menjadi penentu Persibo lolos ke semifinal,” ujar penyuka bebek goreng ini.

Meski menjadi pahlawan tim, bungsu dari tiga bersaudara ini tetap merendah. Gol yang diciptakannya dan hasil maksimal yang diraih Persibo, diakui tak lepas dari kerja sama seluruh pemain. ”Tinggal selangkah lagi menuju kasta tertinggi kompetisi sepak bola di Indonesia, jadi harus terus bermain maksimal,” tutur pemain yang selalu pulang ke Jogjakarta apabila diberi pelatih kesempatan libur tersebut.

Pendukung Persibo di awal musim sempat berharap Busari menjadi ikon baru setelah striker Samsul Arif hijrah ke Persela Lamongan. Namun, harapan itu tak mampu diwujudkan Busari. Cedera engkel yang dideritanya, memaksa striker ini tak bisa tampil maksimal di setiap pertandingan. ”Masih sering terasa sakit,” katanya.

Kondisi itu membuat pemain yang akrab disapa Unyil ini sering dibangkucadangkan pelatih. Meski demikian, dia tak berkecil hati. Setiap diberi kesempatan tampil, Busari mencoba berusaha tampil maksimal.

Meski baru satu musim membela tim berkostum kebesaran oranye tersebut, pemain yang memiliki hobi nonton itu cukup betah tinggal di Kota Ledre ini. Busari masih ingin ingin terus bermain sepak bola dengan mencetak gol sebanyak-banyaknya. Dia kini konsentrasi penuh membawa Persibo lolos ke ISL musim depan.(jpnn)

Persibo Latihan Ringan Hadapi Laga Terakhir

Tim Persibo Bojonegoro mengisi waktu istirahat dengan latihan ringan setelah menang melawan Persidafon Dafonsoro.

“Latihan hari ini dibagi dua kelompok, satu kelompok berlatih renang, kelompok lainnya berlatih sepak bola biasa,” kata Asisten Pelatih Persibo, Bambang Pramuji, di Bojonegoro, Jumat.

Kelompok yang berlatih renang yakni para pemain yang diturunkan ketika melawan Persidafon Dafonsoro. Menurut ia, latihan renang di hotel tersebut, sebagai upaya untuk meredakan ketegangan para pemain dan latihan sepak bola biasa dilakukan di lapangan Jenggolo, Sidoarjo.

Menghadapi tim tuan rumah Deltras Sidoarjo, katanya, ada satu pemain Persibo yang tidak bisa diturunkan yaitu Nurhidayat, yang terkena akumulasi kartu kuning.

“Pemain kami ada tujuh yang terkena kartu kuning,” ucapnya tanpa menjelaskan secara rinci nama para pemainnya itu.

Yang jelas, dia memastikan, tak ada satupun pemain yang mengalami cedera dan semuanya memiliki motivasi tinggi, setelah ada kepastian lolos ke semifinal divisi utama.

Sedangkan pemain yang akan diturunkan melawan tim tuan rumah, masih dalam kajian, karena semuanya bergantung situasi dan kondisi yang ada terutama menyangkut para pemain.

“Semua bergantung strategi yang akan kami terapkan,” katanya mengelak memberikan keterangan lebih lanjut.(antara)

Wasit Buruk, Persibo Siap Protes PSSI

Buruknya kinerja wasit yang memimpin pertandingan antara Persibo Bojonegoro melawan Persidafon Defonsoro kemarin malam di Gelora Delta Sidoarjo membuat manajemen Laskar Angling Dharma bersikap tegas.

Bahkan, kemungkinan besar manajemen akan mengirim surat protes kepada PSSI. Sebab, keputusan wasit di lapangan sangat tidak adil dan mencederai fair play.

Manajer Persibo Bojonegoro, Letkol Inf Taufiq Risnendar, kepada beritajatim.com, Jumat (21/5/2010) mengatakan, jika sejauh ini manajemen masih melakukan rapat.

“Kemungkinan besar kami akan mengirimkan protes kepada PSSI sebagai induk sepak bola nasional,” katanya.

Sebab, prediksi kami sebelumnya terkait dengan pertandingan yang kurang benar, akhirnya terbukti. Sehingga, dua pertandingan terakhir di babak delapan besar Divisi Utama, Persibo selalu dirugikan oleh wasit.

“Memang seperti ada indikasi untuk menjegal Persibo dalam Divisi utama dan untuk lolos ke Indonesia Super League,” terangnya.

Ditanya mengenai kemungkinan sanksi yang akan diterima Persibo Bojonegoro, khususnya mengenai protes keras kepada wasit tadi malam? Taufiq mengaku tidak gentar menghadapinya.

Sebab, itu semua adalah resiko untuk menempuh kebenaran dalam pertandingan. Karena, kepemimpinan wasit memang sangat-sangat jauh dari menjunjung tinggi fair play.

“Tidak hanya satu dua kali saja keputusan yang merugikan kami, tetapi sangat banyak. Sehingga, kami tadi malam juga tidak bisa tinggal diam,” lanjutnya.

Menurutnya, sanksi yang kemungkinan akan diberikan PSSI akan dihadapi dengan siap. Sebab, manajemen Laskar Angling Dharma menilai, semua kejadian tadi malam muncul karena wasit yang tidak baik.

“Kalau pengadil pertandingan fair play, kami yakin pemain, official dan penonton akan juga baik-baik saja,” sambungnya.
Menurutnya, kalah menang dalam pertandingan itu biasa. Tetapi, semua itu juga harus diraih dengan cara-cara yang benar. Sehingga, semua pihak bisa menerimanya.(beritajatim.com)

Presiden Boromania Sesalkan Kericuhan di Lamongan

Presiden Boromania, Basar menyesalkan terjadinya kericuhan antara suporter Bojonegoro dengan LA Mania (suporter Persela) di Lamongan, Kamis (20/5) malam.

“Pelakunya jelas suporter Persela yang tergabung di dalam LA Mania,” kata Basar menuduh, Jumat.

Basar mengaku, tidak tahu pasti penyebab terjadinya kericuhan antara suporter Persibo di Persela di Lamongan itu.

Dia menjelaskan, suporter Persibo yang tergabung dalam Boromania, sepulang dari menonton pertandingan antara Persibo melawan Persidafon Dafonsoro di Sidoarjo, dalam perjalanan rata-rata kepayahan dan tertidur.

Para suporter Bojonegoro yang naik 22 bus Dali Mas dan sejumlah kendaraan pribadi, di tengah perjalanan di Lamongan diserbu ratusan orang yang melempari dengan batu.

“Lemparan batu terjadi ketika mulai masuk kota Lamongan, setelah itu pelaku berlari bersembunyi,” ucap koordinator lapangan Boromania, Slamet dibenarkan koordinator lapangan lainnya, Sutrisno.

Sepanjang perjalanan, orang yang diperkirakan dari suporter Persela Lamongan tersebut, terus melempari batu kendaraan bus, hingga di Kecamatan Duduk, ratusan orang mencegat bus dan kendaraan bus hanya bisa berjalan melambat.

Di sepanjang perjalanan di wilayah Lamongan tersebut, suporter Persibo dengan kendaraan bus sudah dikawal petugas Polres Lamongan yang sesekali mengeluarkan tembakan untuk menghalau pelaku yang melempari bus.

Akibat kejadian itu, tujuh bus Dali Mas, bagian samping kacanya pecah dan sejumlah suporter Persibo menderita luka-luka akibat terkena pecahan kaca bus yang pecah.

Menurut pemilik bus Dali Mas, tujuh bus yang kacanya pecah terpaksa tidak jalan untuk mengambil penumpang.

“Ya jelas kami rugi, karena tujuh bus kami tidak jalan,” ujarnya.

Sementara itu, dilaporkan sedikitnya empat sepeda motor yang diperkirakan milik warga Babat, Lamongan, hancur, akibat dirusak suporter Persibo. Menurut Slamet, ketika bus rombongan suporter Persibo, akan lepas Babat, Lamongan, ada segerombolan orang melempari bus.

Melihat hal itu, beberapa bus berhenti dan para suporter Persibo keluar bus dan mengejar pelaku. Karena pelaku berlari mereka hanya menjumpai sejumlah sepeda motor yang langsung seketika itu dirusak.

“Selama di wilayah Lamongan, suporter Persibo semuanya ketakutan,” papar Slamet menjelaskan.(antara)

Kamis, 20 Mei 2010

Pesta Boromania Dikandang Deltras

Setelah memastikan diri lolos ke semifinal Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010, supporter Persibo Bojonegoro, Boromania, langsung menggelar pesta.

Dengan tanpa sungkan berada di kandang Deltras, suporter tuan rumah Deltras Sidoarjo, ribuan Boromania yang datang dari Bojonegoro langsung berjingkrak.
Tidak hanya itu saja, para pemain dan official yang sejak pertandingan memendam amarah terhadap kemepimpinan wasit langsung berhamburan menuju ke arah supporter.

Mereka melambaikan tangan dan ikut larut dalam suka cita. Termasuk sang pelatih Sartono Anwar yang tidak bisa menahan kesenangannya dengan memeluk satu persatu pemain yang tampak menangis.

Pantauan beritajatim.com di lapangan, Kamis (20/5/2010) malam menyebutkan, jika Boromania datang menumpang puluhan bus yang diparkir berjajar di luar stadion Gelora Delta Sidoarjo. “Kami tidak menyangka pertandingan begitu menegangkan. Sehingga, saat selesai kami langsung berjingkrak kegirangan,” kata Nuril Huda, salah satu Boromania asal Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro.

Dijelaskan, jika selama pertandingan kepemimpinan wasit sungguh-sungguh membuat penonton kecewa. Dan itu merupakan citra buruk wasit di Indonesia. “Sangat wajar, saat pertandingan selesai kami langsung berjingkrak senang,” jelasnya.

Hal senada dikatakan oleh Basar, Presiden Persibo Bojonegoro. Menurutnya, semuanya telah jelas kalau kebenaran tidak bisa dilawan dan Persibo membuktikannya.

Karena, ditekan bagaimana pun juga, Laskar Angling Dharma masih bisa menang dan itu yang terpenting. “Kami mensyukurinya, dan kami juga siap menyongsong semifinal,” tambahnya.

Sementara itu, saat pulang dengan menumpang puluhan bus, ribuan Boromania terus berteriak sepanjang jalan dengan yel-yel khas asal Kota Ledre. Mereka tampak senang dan bergembira. Baik itu supporter yang masih anak-anak sampai dengan orang dewasa. Tampak juga beberapa orang tua yang membawa anaknya larut dalam kemenangan. (dul/kun/beritajatim.com)

Wasit Berulah (Lagi)

Prediksi manajemen Persibo Bojonegoro kalau wasit akan menjadi biang kerok pertandingan benar-benar terbukti. Sejak menit pertama hingga puncaknya menjelang pertengahan babak kedua, kepemimpinan wasit benar-benar dicerca oleh hampir seluruh penonton yang ada di stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Manajer Persibo Bojonegoro, Letkol Inf Taufiq Risnendar, kepada beritajatim.com, Kamis (20/5/2010) seusai pertandingan mengatakan, jika kepemimpinan wasit memang sangat buruk. “Kami sudah memprediksi sebelumnya, kalau wasit akan menggunakan segala cara untuk menjungkirkan Laskar Angling Dharma,” kata Taufiq.

Tetapi, semuanya bisa dipresiksi dan para pemain sudah menyadarinya. Semuanya telah mengakui, kalau kerusuhan yang ada dipicu oleh kepemimpinan yang berat sebelah. “Bisa dilihat sendiri, gol kedua Persibo yang sangat bersih dengan skema permainan yang luar biasa dianulir,” lanjutnya.

Tak hanya itu saja, beberapa kali offside yang diberikan juga patut dipertanyakan. Karena, banyak pemain Persidafon Defonsoro yang masih berada dibelakang, tetapi wasit tetap mengangkat bendera. “Kami bersyukur, semuanya bisa dilalui dengan baik dan Persibo bisa memenangkan pertandingan,” tambah Taufiq.

Manajemen sangat berterimakasih dengan penampilan pemain yang sangat luar biasa. Sebab, dengan tekanan yang berat dari wasit, mereka masih tetap bisa bermain normal. “Sedikit kericuhan yang terjadi dibabak kedua itu juga karena wasit sangat tidak berpihak pada fair play,” sambungnya.

Bagaimana tidak, penalti yang diberikan oleh wasit kepada Uston Nawawi dkk sangat tidak masuk akal. Sebab, bersamaan dengan pemain belakang Persibo mengheading bola, ada pemain lawan yang jatuh. “Masak itu penalti. Makanya para pemain protes dan sempat mengejar wasit. Kalau wasitnya baik, jelas itu tidak masalah,” terangnya.

Pria yang juga Dandim Bojonegoro itu menegaskan, jika kemenangan harus disyukuri oleh semua pihak. Sebab, dari group B, Persibo yang pertama kali lolos ke semifinal. “Melihat pertandingan, memang Persibo sangat layak lolos ke babak selanjutnya,” pungkasnya.

Sementara itu, jeleknya kepemimpinan wasit membuat ribuan supporter fanatik Persibo, Boromania, yang berada dibelakang permainan Persidafon terpancing dan sempat menimbulkan sedikit keributan. (dul/kun/beritajatim.com)

Persibo Lolos ke Semifinal

Babak 8 Besar Divisi Utama: Persibo vs Persidafon 1-0
Persibo Bojonegoro memastikan lolos ke babak empat besar Divisi Utama 2009/2010, setelah mengalahkan Persidafon Dafonsoro dengan skor tipis 1-0 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis malam.

Gol tunggal Persibo dalam babak delapan besar Grup B itu dicetak Busari pada menit 14, memanfaatkan kelengahan lini pertahanan Persidafon.

Dengan hasil ini, Persibo memimpin klasemen sementara Grup B dengan nilai enam dan tinggal menyisakan satu laga melawan Deltras Sidoarjo, Minggu (23/5).

Sementara Persidafon dipastikan gagal lolos ke babak empat besar, karena telah menderita dua kali kalah. Sebelumnya, tim asuhan Freddy Muli ini takluk 1-2 dari tuan rumah Deltras.

Persidafon sebenarnya punya kesempatan menyamakan skor, ketika mendapat penalti di menit ke-78, namun eksekusi Uston Nawawi masih mampu ditepis kiper Persibo Heri Prasetyo.

Hukuman penalti ini sempat diprotes pemain dan pelatih Persibo. Mereka mengejar wasit Tisna Triana hingga memaksa aparat keamanan masuk lapangan untuk mengamankan kondisi.

Pertandingan terhenti sekitar tujuh menit karena kubu Persibo terus melancarkan protes terhadap keputusan kontroversial itu.

Wasit menunjuk titik putih setelah pemain Persidafon Patrick Wanggai terjatuh di kotak terlarang saat melakukan perebutan bola udara dengan pemain Persibo.

“Kami patut bersyukur kepada Tuhan karena melindungi tim kami dari kekalahan. Sejak awal saya sudah ingatkan anak-anak untuk bermain super, karena akan melawan 14 pemain, yakni 11 pemain betulan dan tiga lainnya iblis ,” kata pelatih Persibo Sartono Anwar usai pertandingan.

Pelatih gaek ini sejak awal sudah mengantisipasi munculnya faktor nonteknis yang akan diterima timnya di lapangan, sehingga harus mengingatkan anak asuhnya untuk waspada.

“Tuhan melindungi kami, karena beberapa kali keputusan wasit selalu merugikan Persibo dan peluang Persidafon membentur mistar gawang,” tambahnya.

Persibo sebenarnya mencetak gol tambahan menjelang akhir babak pertama melalui Perry Sackolie, tapi dianulir wasit karena pemain Persibo itu sebelumnya melakukan “handsball”.

Persidafon beberapa kali punya peluang mencetak gol, tapi mampu digagalkan kiper Heri Prasetyo dan kesempatan lainnya membentur mistar, salah satunya tendangan keras Purwanto.

“Itulah sepak bola dan faktor keberuntungan tidak berpihak pada kami. Berapa kali kami punya peluang, tapi gagal jadi gol,” kata pelatih Persidafon Freddy Muli.

Mantan pelatih Persebaya Surabaya ini menambahkan anak asuhnya sudah memberikan penampilan maksimal, tapi Persibo mampu bermain lebih baik.

“Kami sudah berjuang maksimal untuk bisa lolos empat besar, tapi apa boleh buat,” ujar Freddy.(antara)

Berikut klasemen sementara Grup B: (main, menang, seri, kalah, gol, nilai)
1. Persibo Bojonegoro 2 2 0 0 2-0 6
2. Deltras Sidoarjo 2 1 1 0 3-2 4
3. Persipasi Kota Bekasi 2 0 1 1 1-2 1
4. Persidafon Dafonsoro 2 0 0 2 1-3 0

Selasa, 18 Mei 2010

Melky Pekey Pahlawan Persibo

Babak 8 Besar Divisi Utama: Persipasi vs Persibo 0-1
Persibo Bojonegoro menyimpan asa lolos ke babak empat besar setelah menang tipis 1-0 (0-0) atas Persipasi Kota Bekasi dalam babak delapan besar grup B Divisi Utama Liga Joss Indonesia di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (18/5/10). Hasil ini membuat “Laskar Angling Dharma” saat ini berstatus runner up grup dengan poin tiga.

Gol tunggal Persibo dicetak Melky Pekey pada menit ke-86. Melky yang masuk pada menit ke-71 menggantikan Busari menyajikan aksi luar biasa setelah berhasil melewati tiga bek Persipasi sebelum menghempaskan si kulit bundar ke gawang yang dikawal kiper Pipik Suratno.

“Ini pertandingan paling tegang selama saya menjadi pelatih sepak bola. Untunglah lawan kurang cermat saat serangan balik,” ujar pelatih Persibo Sartono Anwar.

Sejak menit awal, kedua tim bermain cepat dan terbuka. Persibo yang tampil bertenaga menemukan lawan seimbang ketika bertemu Persipasi yang juga bermain taktis, agresif, dan mengutamakan serangan balik. Tak ayal sepanjang laga emosi penonton dibuat berfluktuasi karena kedua kubu saling bergantian untuk menyerang dan menciptakan peluang.

Bahkan pada menit ke-79 gol Perry Sah Kolie sempat menggetarkan gawang Persipasi, namun gol ini dianulir wasit karena Perry dinilai off side. Kubu Persipasi yang tampil disiplin sayangnya kecolongan di menit-menit akhir.

Meskipun serangan mereka kian deras, pasukan di lini belakang kurang sigap mengantisipasi serangan balik Persibo.

“Anak-anak tiba-tiba kehilangan konsentrasi makanya kecolongan gol di menit-menit akhir,” ujar pelatih Persipasi Warta Kusuma.(kompas.com)

Berikut klasemen sementara Grup B: (main, menang, seri, kalah, gol, nilai)
1. Deltras Sidoarjo 1 1 0 0 2-1 3
2. Persibo Bojonegoro 1 1 0 0 1-0 3
3. Persipasi Kota Bekasi 1 0 0 1 0-1 0
4. Persidafon Dafonsoro 1 0 0 1 1-2 0

Perjuangan Awal ke ISL

Babak 8 Besar Divisi Utama: Persipasi vs Persibo
Perjuangan Persibo Bojonegoro untuk meraih tiket Indonesia Super League (ISL) musim depan bakal dimulai nanti malam. Tim berjuluk Laskar Angling Dharma ini akan menantang Persipasi Bekasi di laga perdana putaran delapan besar divisi utama grup B di stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Pertandingan tersebut mulai digelar pukul 18.00, maju satu jam dari jadwal semula pukul 19.00. Bagi Persibo dan Persipasi, laga ini merupakan pertemuan pertamanya di kancah sepak bola Indonesia. Sebelumnya, kedua tim tersebut belum pernah bertemu di ajang Liga Indonesia ataupun liga amatir.

Meski belum pernah bertemu, pelatih Persibo Sartono Anwar sudah mengantongi kekuatan calon lawannya. “Kami pernah menyaksikan pertandingan Persipasi di televisi,” katanya kepada wartawan koran ini.

Menurut dia, laga nanti malam menjadi laga pembuka jalan bagi Persibo lolos ke semifinal divisi utama sekaligus bisa masuk ke ISL tahun depan. Karena itu, tidak ada pilihan bagi Aris Tuansyah dkk selain memenangi pertandingan.

Meski tidak bisa diperkuat stopper andalannya Steven Eko Kasangke, Sartono tak terlalu pusing. Pelatih yang suka bertopi itu sudah menyiapkan Slamet Sampurno sebagai pemain alternative. Kemampuan Slamet sudah teruji di ajang Piala Indonesia lalu. Sementara pemain lainnya tidak ada masalah. Mereka siap diturunkan melawan Persipasi.

“Kalau strategi ya umum saja. Kami main normal 15 menit pertama baru setelah itu lihat kondisi di lapangan,” imbuhnya.

Sartono menilai Persipasi adalah tim kuat dengan kemampuan pemain yang merata. “Asalkan anak-anak main lepas dan tidak demam panggung kami optimistis menang,” kata Manajer Persibo Letkol Inf Taufik Risnendar saat dikonfirmasi terpisah.

Dia mengaku memahami beban berat tim Persibo untuk bisa menang nanti malam. Taufik berharap para pemain bermain dengan menunjukkan kemampuan maksimal.

Menurut dia, jika menang nanti malam, maka jalan menuju semifinal divisi utama akan lebih mudah. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh wartawan koran ini, ada satu pemain Persipasi yang yang cukup dikenal. Dia adalah striker Arif Kurniawan, pemain Persibo musim lalu. (ade/yan)

Senin, 17 Mei 2010

Boromania : Awas, Jangan Sampai Lengah

Perjalanan yang sudah mendekati target diharapkan bisa dilalui dengan mulus oleh Persibo Bojonegoro. Khususnya saat melakoni partai babak 8 besar Devisi Utama.

Kepada beritajatim.com, Selasa (18/5/2010), Presiden Boromania, Basar mengatakan, suporter menginginkan kemenangan bisa didapatkan oleh Laskar Angling Dharma.

Sebab, dengan kemenangan melawan Persipasi, maka dilaga selanjutnya akan semakin mudah. Sebab, kemenangan di laga perdana akan berdampak pada mental Aris Tuansyah dkk.

“Kalau bisa semuanya bisa diraih dengan kemenangan. Namun kami sadar, tim yang berada di babak delapan besar adalah memang sudah pilihan di masing-masing group,” katanya.

Mbah Basar, panggilan akrabnya menambahkan, pihaknya cukup yakin kalau pada laga perdana Persibo bisa mengatasi lawannya. Apalagi saat melihat permainan saat bertanding di Piala Indonesia di Surabaya beberapa waktu lalu.

“Ada kemajuan permainan yang luar biasa. Saat melawan tim Indonesia Super League (ISL) saja pemain tidak gentar, apalagi sesama divisi utama,” tegasnya.

Walaupun begitu, pihaknya meminta Sartono Anwar agar benar-benar mengantisipasi kelengahan dari pemain jika di lapangan. Jangan sampai terlalu percaya diri dan lupa dengan permainan sendiri.

“Kalau itu terjadi, maka akan berbahaya untuk permainan sendiri. Karena, target kita adalah lolos ke ISL, maka kemenangan harus tetap diraih,” lanjutnya.

Dalam rangka mendukung Persibo lolos ke ISL, maka di babak delapan besar ini Boromania akan mendukung penuh tim dengan datang ke stadion Sidoarjo.

“Kami telah sepakat untuk menyaksikan pertandingan demi pertandingan. Dan ribuan supporter akan datang langsung ke lapangan tempat pertandingan,” sambungnya.

Dengan dukungan itu, maka para pemain tidak berjuang sendirian untuk lolos ke ISL. Sebab, sejak awal telah disatukan tekad untuk bisa meloloskan Persibo ke kompetisi tertinggi di tanah air. (dul/bjo/beritajatim.com)

Ribuan Boromania Tret-tret ke Sidoarjo

Pada laga perdana menghadapi Persipasi, Persibo Bojonegoro akan didukung sedikitnya 2.500 supporter fanatiknya, Boromania.

Data yang dihimpun beritajatim.com di lapangan, Senin (17/5/2010) menyebutkan, jika saat ini persiapan pemberangkatan telah matang dan direncanakan besok sekitar pukul 11.00 WIB, mereka akan bertolak ke Sidoarjo.

Boromania yang telah mendaftar ke panitia pemberangkatan atau ke DPP Boromania, sebanyak 2.300 an. Itu belum termasuk yang akan menumpang mobil pribadi.

“Semua itu yang mendaftar ke kami dan telah kami pesankan bus,” kata Basar, Presiden Boromania.

Dijelaskan, para supporter tersebut nantinya akan dibawa menggunakan 36 bus dari Kota Bojonegoro. Rencananya besok sore, Persibo akan menghadapi lawan perdana di babak delapan besar divisi Utama.

“Memang semua persiapan telah matang dan tinggal pemberangkatan saja,” terang basar.

Menurutnya, jumlah tersebut hanya akan berangkat untuk pertandingan menghadapi Persipasi saja. Untuk pertandingan selanjutnya akan dipikirkan ulang.

“Kami menduga, kalau mereka yang tidak berangkat bersama dan langsung datang ke stadion Gelora Delta Sidoarjo masih banyak,” tambahnya.

Ia menengarai kalau masih ada seribuan yang akan berangkat sendiri atau langsung ke lokasi. “Dengan begitu, sekitar 3.000 supporter yang akan mendukung tim,” lanjutnya.

Dengan dukungan penuh supporter tersebut diharapkan para pemain lebih semangat dan bisa merealisasikan tiket ke Indonesia Super League (ISL).(dul/ted/beritajatim.com)

Minggu, 16 Mei 2010

Butuh Dukungan Penuh

Tim Persibo Bojonegoro kemarin siang (16/5) berangkat menuju Sidoarjo, guna melakoni babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia. Persibo akan memulai laga perdana melawan Persipasi Bekasi besok malam (18/5).

Rombongan tim Persibo berangkat sekitar pukul 14.00 dari mess, Jalan Untung Suropati, Bojonegoro. Sebanyak 23 pemain, minus Steven Eko Kasangke, dibawa ke Sidoarjo oleh pelatih Persibo Sartono Anwar. “Besok pagi (pagi ini, Red) kami baru menjajal lapangan stadion,” kata Sartono Anwar.

Dia menjelaskan, Steven Eko Kasangke tidak dibawa karena masih cedera. Sementara,

kapten tim Persibo Aris Tuansyah baru menyusul hari ini. Sebab, Aris masih harus menyelesaikan terapinya dulu. “Tapi kondisinya nggak ada masalah, dia (Aris) siap untuk diturunkan,” tegasnya.

Berdasar jadwal, Persibo akan menjalani pertandingan perdana Selasa malam pukul 19.00 menghadapi tim Persipasi Bekasi. Sementara, Kamis (20/5) pukul 19.00, tim Persibo akan bertemu dengan Persidafon, Dafonsoro. Sedangkan pada Sabtu (22/5) sore, tim kebanggaan warga Kota Ledre ini akan menghadapi tuan rumah Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Asisten Manajer Bidang Teknis Persibo Imam Sardjono menjelaskan, Persibo butuh dukungan penuh dari masyarakat untuk pertandingan perdana nanti. Sebab, laga perdana akan sangat menentukan langkah Persibo selanjutnya. “Kami berharap doa dan dukungan seluruh masyarakat Bojonegoro,” tegasnya.

Boromania Kerahkan 30 Bus Suporter
Sementara itu, Presiden Boromania Basar menyatakan, sedikitnya 30 bus akan berangkat menuju Sidoarjo guna memberikan dukungan untuk Persibo dalam pertandingan pertama melawan Persipasi Bekasi. Namun, jumlah itu masih akan bertambah. “Dan itu belum termasuk dengan mereka yang berangkat menggunakan kendaraan pribadi,” ujarnya.

Dia mengucapkan terima kasih kepada manajemen Persibo yang memberikan bantuan bus untuk Boromania. Meski sudah ada bus sebanyak itu, mereka masih akan dipungut biaya untuk tiket masuk. “Ya mereka hanya membayar tiket masuk dan sedikit biaya akomodasi,” imbuhnya. Keberangkatan suporter dibutuhkan, karena dari hasil koordinasi, tim Persipasi akan membawa pendukung sebanyak 20 bus ke Sidoarjo. Oleh karena itu, Boromnia tak boleh kalah. Apalagi, jarak Bojonegoro ke Sidoarjo relatif lebih dekat daripada dengan Persipasi. (ade/fiq/jpnn)

Sabtu, 15 Mei 2010

Abel Cielo Quioh, Mesin Baru Persibo Bojonegoro

Kebanjiran Tawaran Klub Israel dan Turki
Gelandang Persibo Bojonegoro Abel Cielo Quioh sedang on fire. Jika musim lalu hanya mendulang dua gol, kini dia sudah menceploskan sebelas gol. Itu membuatnya dilirik banyak klub, termasuk klub mancanegara.

Abel Cielo Quioh terlihat sangat serius menonton laga Persebaya Surabaya melawan Persib Bandung dalam lanjutan Piala Indonesia (13/5). Meski gerimis mengguyur Gelora 10 Nopember, Surabaya, Abel enggan beranjak dari tempat duduknya.

Dia begitu serius karena laga tersebut memang sangat menentukan langkah Persibo di Piala Indonesia. Semisal Persib kalah, Persibo berpeluang melaju ke babak perempat final. Syaratnya, Laskar Angling Dharma -julukan Persibo- mampu mengalahkan Bontang FC dengan margin minimal empat gol.

Sayang, Persebaya bermain imbang dengan Persib. Kandaslah harapan Persibo untuk maju ke fase selanjutnya. Berapa pun skor kemenangan Persibo melawan Bontang tetap membuat Abel dkk out dari turnamen.

Meski demikian, Persibo tetap bermain atraktif, menarik, dan sangat profesional. Mereka tampil ngotot dan mengalahkan Bontang dengan skor 2-1. Persibo duduk di peringkat ketiga klasemen grup K dengan nilai 4. Mereka berada di bawah Persebaya (7) dan Persib (5). “Meski tidak lolos, saya tetap senang. Banyak pengalaman bertanding yang saya dapatkan,” kata Abel.

Pemain kelahiran Monrovia, Liberia, tersebut memang punya ekspektasi tinggi di Indonesia. Untuk itulah, sejak tiba di Indonesia dua tahun lalu, Abel selalu berusaha menunjukkan permainan terbaik. Puncak permainan Abel terjadi pada musim ini.

Abel mencetak sebelas gol di kompetisi Divisi Utama grup III. Bersama rekan setimnya, Perry Sah Kollie, Abel menjadi pencetak gol terbanyak di grupnya. Sedangkan pencetak gol terbanyak sementara di Divisi Utama adalah striker Semen Padang Edward Junior Wilson. Padahal, musim kompetisi sebelumnya, Abel hanya menceploskan dua gol.

Meski bermain sebagai gelandang, Abel sangat rajin mencetak gol. Karena performanya yang gemilang itu, dia mengantarkan Persibo sebagai runner-up grup di bawah Persiram Raja Ampat.

Artinya, Persibo bisa berlaga di babak delapan besar Divisi Utama mulai 18 Mei mendatang. Mereka bergabung di grup 2 bersama tuan rumah Deltras Sidoarjo, Persidafon Dafonsoro, dan Persipasi Bekasi. “Saya memang menargetkan bisa jadi top skor. Semoga saja bisa tercapai,” katanya.

Abel menambahkan, sejauh ini dirinya sangat menyukai kompetisi di Indonesia. Permainan di Indonesia, kata Abel, sangat keras, namun tetap menarik karena kompetisinya yang ketat. Dia juga menilai Persibo sebagai tim yang bagus. Baik permainan, jajaran pelatih, maupun manajemennya. “Saya betah di Bojonegoro. Namun, masa depan siapa yang tahu,” ungkapnya. (*/c9/ang/jpnn,A. Ainur Rohman)

Biodata
Nama : Abel Cielo Quioh
Tempat, Tanggal Lahir: Monrovia, Liberia, 28 September 1988
Posisi : Gelandang serang
Nomor Punggung: 10
Karir Klub :
- Roza FC (Ghana) 1999-2000
- Buduburam (Ghana) 2001-2002
- E Roots (Liberia)2003-2005
- PR Coilers (Liberia) 2006-2007
- Persibo Bojonegoro 2008-sekarang

Jumat, 14 Mei 2010

Sartono Asah Counter Attack Persibo

Prestasi Persibo Bojonegoro dalam ajang Piala Indonesia amat baik. Meski gagal masuk fase perempatfinal, tapi setidaknya tiga tim Superliga yang mereka hadapi punya satu pengalaman berharga, yakni susahnya mengalahkan anak asuh Sartono Anwar ini.

Meski kalah pada pertandingan pertama lawan Persebaya Surabaya, toh pada laga kedua, Laskar Angling Dharma mampu menahan imbang Persib Bandung. Padahal di atas kertas, Persib yang dihuni pemain nasional harusnya tidak kewalahan menghadapi tim asal Kota Lendre ini. Tim Superliga terakhir, Bontang justru mengalami nasib lebib tragis. Anak buah Fachry Husaini dibekuk dengan skor 2-1.

Melihat pertandingan Persibo di babak 16 besar, bisa diprediksi langkah mereka untuk bertarung di babak 8 besar Divisi Utama cukup menjanjikan. “Meski kami tim divisi utama mereka tidak mau kalah dengan yang Superliga,” ucap pelatih Persibo Sartono Anwar, Jumat (14/5/2010).

Meski sudah menunjukkan penampilan memuaskan saat berlaga di Piala Indonesia, tapi Sartono mengaku masih ada beberapa masalah teknis yang harus diperbaiki. Salah satunya adalah masalah Counter attack.

“Kita masih perlu mengasah serangan balik. Soalnya pemain banyak yang belum memaksimalkan itu. Padahal serangan balik sangat penting,” jelas Sartono.

Babak 8 besar sendiri akan dimulai, Selasa (18/5/2010). Persibo bergabung bersama tiga tim lainnya, yakni Deltras Sidoarjo, Persipasi Bekasi dan Persidafon Dafonsoro. Keempat klub ini bakal bertanding di kandang Deltras, stadion Gelora Delta Sidoarjo. (sya/kun/beritajatim.com)

Kamis, 13 Mei 2010

Tetap Bermain Maksimal

Piala Indonesia: Bontang FC vs Persibo 1-2
Meski sudah tidak menentukan, namun Persibo Bojonegoro tetap bermain maksimal pada pertandingan lawan Bontang FC, Kamis (13/5/2010) malam hari ini, di stadion Gelora 10 Nopember.

Meski beberapa pemain pilar, seperti Heri Prasetyo, Abel Cielo, Perry San Kollie dan M Irfan dicadangkan, tapi hal itu tak mereduksi kekuatan Persibo. Anak asuh Sartono Anwar ini memanfaatkan dengan baik permainan Bontang yang ogah-ogahan.

Paruh pertandingan saja mereka sudah unggul Dengan skor 2-0. Gol pertama Laskar Angling Dharma dicetak oleh Samsul Huda menit ke-27. Memimpin satu bola tak membuat Persibo mengendurkan serangan. Mereka justru menambah gol melalui penalti pemain yang masuk menggantikan Samsul Huda, Perry Sah Kollie menit ke-39.

Bontang sebenarnya mampu mencetak dua gol oleh Cornelis Geddy pada menit ke-50 dan 62. Namun wasit menganulir kedua gol itu dengan alasan yang sama, yakni offside. Bontang akhirnya memperkecil kedudukan menjadi 2-1 menit 79. Adalah Kenji Adachihara yang sukses menceploskan bola setelah mendapat umpan dari lini tengah.

Satu menit menjelang pertandingan usai, Bontang mendapat hadiah penalti karena Mediansyah kedapatan menyentuh bola. Sayang tendangan Kenji bisa diamankan Johan Charles. Hingga pertandingan usai, skor 2-1 untuk kemenangan Persibo tetap bertahan. Dengan ini Mereka finish di peringkat tiga dengan empat poin.(sya/ted/beritajatim.com)

Rabu, 12 Mei 2010

Misi Berat

Piala Indonesia: Bontang FC vs Persibo
Tugas berat harus diemban tim Persibo Bojonegoro saat menghadapi Bontang FC di babak 16 besar Piala Indonesia nanti malam. Tim kebanggaan Kota Ledre itu tidak hanya sekadar dituntut menang. Tetapi, margin gol kemenangan juga harus lebih dari tiga gol.

Kemenangan 3-0 itupun masih bergantung hasil pertandingan antara Persebaya Surabaya versus Persibo Bandung. Jika Persibo mampu menang 3-0, sementara Persib kalah atas Persebaya, Persibo-lah yang lolos ke babak delapan besar. “Kami baru saja meeting dan hasilnya pertandingan tetap dilakukan malam hari,” ungkap Bambang Pramuji, asisten pelatih Persibo, kemarin (12/5).

Dia mengungkapkan, dalam meeting kemarin, Persib sebenarnya ngotot meminta laga melawan Persebaya digelar bersamaan waktunya dengan duel Persibo versus Bontang FC, meski di tempat yang berbeda. Namun, permintaan itu ditolak. Dengan demikian, hal itu cukup menguntungkan bagi Persibo yang akan menjalani pertandingan paling akhir. Sebab, peluang Persibo untuk lolos atau tidak, bisa diketahui lebih dulu. “Meski menjadi keuntungan tersendiri, kita tetap harus bertanding secara maksimal,” ujarnya.

Pertemuan melawan Bontang FC merupakan pengalaman pertama bagi Persibo. Bontang tergolong tim yang tidak terlalu tangguh, karena tim besutan Fachry Husaini ini menjadi bulan-bulanan Persebaya dan Persib. Bontang FC kalah melawan Persib dan Persebaya.

Karena itu, Persibo tentu tidak ingin kehilangan muka. Anak asuh Sartono Anwar akan tampil all out demi meraih kemenangan dan menghindari juru kunci klasemen grup K.

Dalam laga nanti malam, Persibo akan menurunkan pemain yang tak jauh berbeda seperti saat menahan Persib 1-1. Sementara Aris Tuansyah dan Jajang Paliaman dipastikan belum bisa tampil karena masih dalam pemulihan.

Sartono Anwar mengakui, misi ini cukup berat. Namun, dia mengaku cukup lega, karena mental para pemain dalam kondisi bagus setelah menahan seri Persib. Sebab, hasil seri membuka peluang Persibo lolos ke babak delapan besar Piala Indonesia.

Sementara itu, Aris Tuansyah dan Steven Eko Kasangke kemarin dipulangkan ke Bojonegoro oleh manajemen. Sebab, kondisi kedua pemain tersebut sangat tak mungkin dimainkan melawan Bontang FC nanti malam. “Keduanya akan menjalani terapi di Bojonegoro,” ujar Asisten Manajer Bidang Teknis Persibo, Imam Sardjono.

Dia menjelaskan, cedera yang dialami Aris relatif lebih ringan. Diharapkan, dengan terapi intensif Aris sudah bisa main di babak delapan besar Divisi Utama. Sementara kondisi Steven Eko lebih berat. Namun, dia berharap Eko dapat tampil di babak delapan besar Divisi Utama. “Keduanya adalah pemain vital bagi kami, sehingga tenaganya sangat kami butuhkan,” imbuhnya. (ade/fiq/jpnn

Tetap Ngotot, Sambil Berharap Rival Tumbang

SURABAYA – Persibo Bojonegoro masih punya peluang untuk maju ke babak delapan besar Piala Indonesia. Namun, syaratnya teramat berat. Laskar Angling Dharma, julukan Persibo, harus menang minimal dengan margin empat gol saat melawan Bontang FC dalam laga terakhir grup K Piala Indonesia 2010 di Gelora 10 Nopember, Surabaya, malam ini (13/5).

Namun, Persibo juga berharap Persib Bandung kalah saat melawan Persebaya Surabaya. Saat ini Persibo berada di peringkat ketiga klasemen sementara grup K dengan nilai satu dari dua pertandingan. Victor da Silva dkk tertinggal tiga angka oleh Persib yang berada di posisi kedua.

Meski berat, pelatih Persibo Sartono Anwar mengatakan bahwa timnya akan ngotot untuk memenangi laga. Dia berjanji bahwa anak asuhnya bakal berjuang keras sampai menit terakhir agar bisa lolos ke perempat final. “Saya harap kami menang dan Persib kalah. Ini sangat berat karena Persib menang dengan selisih gol banyak saat melawan Bontang. Tetapi, apa pun, kami akan terus berjuang,” tandas Sartono.

Dia menambahkan, menundukkan Bontang bukan perkara mudah. Materi pemain Bontang sangat bagus. Sebagai tim dari Indonesia Super League (ISL), Bontang berada satu level di atas Persibo yang bekompetisi di Divisi Utama. “Namun, meski posisi seperti ini, para pemain harus bisa menikmati permainan. Harus berani. Agar yang menonton juga menikmati,” tegasnya.

Sementara itu, pelatih Bontang Fachri Husaini menyatakan cukup puas dengan penampilan timnya saat melawan Persebaya (1/5). Meski demikian, dia mengungkapkan tidak akan ngotot saat melawan Persibo malam ini. Sebab, Bontang sudah pasti tersingkir dari turnamen. Dengan kata lain, Fachri mengindikasikan akan melepas laga tersebut. “Hanya pelatih bodoh yang bermain habis-habisan saat tahu tidak lolos,” cetusnya.

Selasa, 11 Mei 2010

Nova Cetak Gol, Sartono Mengumpat

Persibo Bermain luar biasa saat menghadapi Persib Bandung, Selasa (11/5/2010) malam tadi. Meski secara level Persib maih unggul, namun tim asuhan Sartono Anwar ini berhasil menahan imbang Maun Bandung dengan skor 1-1.

Persib unggul terlebih dahulu melalui heading Nova Arianto. Nova tak lain adalah putra dari Sartono Anwar. Sedangkan Laskar Angling Dharma membalas melalui aksi pemain asing, Perry sah Kollie. Persibo hampir saja membalikkan kedudukan jika tendangan pemain pengganti, Melky Pekey tidak melambung di atas mistar gawang Markus.

“Saya bersyukur bisa imbang 1-1. Secara penampilan memang puas tapi secara hasil masih kurang, Tapi, sayang sekali Melky (Melky Pekey, Red) tidak bisa mencetak gol walau sudah berhadapan dengan kiper. Kalau gol, amblas sudah,” kata Sartono usai pertandingan.

Ia berandai jika tendangan Melky masuk ke jala Persib, maka peluang timnya untuk lolos ke babak perempatfinal Piala Indonesia 2010 semakin besar. “Kuncinya cuma berani, berani semua. Lawan-lawan tim Superliga kuncinya cuma berani. Selain itu yang terpenting adalah menikmati permainan,” lanjut Sartono.

Mengenai gol Nova yang merupakan putranya sendiri, Sartono mengatakan. “Ya itu tadi. Tulis saja, Nova cetak gol dijawab bapaknya jancok,” candanya seraya tertawa terbahak. “Kalau di Jawa Timur misuh kan wajar,” imbuh mantan pelatih PSIS Semarang itu.

Pada pertandingan malam tadi, Sartono terlihat begitu emosional. Bahkan ia mengumpati pemainnya sendiri. Aksi pelatih nyentrik itu sempat ditegur oleh wasit cadangan. “Tapi saya bilang kedua, kalau kamu ditugaskan ke Jawa Timur, misuh itu biasa,” seloroh Sartono.

Sementara itu, pelatih Persib, Roby Darwis mengaku timnya imbang karena kelelahan. Apalagi ia hanya punya waktu sehari untuk istirahat. “Mereka tidak berkembang karena pressing dari lawan cukup keras. Untung kami bisa curi gol duluan,” tutup legenda hidup Persib itu.(beritajatim.com)

Laskar Angling Darma Akan Berjuang Hingga Menit Akhir

Meski sangat sedikit, namuan peluang Persibo Bojonegoro untuk lolos ke perempatfinal Piala Indonesia 2010 tetap ada. Asal mereka harus bisa mengalahkan lawannya, Bontang FC minimal lebih dari empat gol, Kamis (13/5/2010) besok.

Torehan satu poin dari dua pertandingan membawa Persibo duduk di peringkat ketiga klasemen Grup K. Mereka terpaut tiga poin dari runner up, Persib Bandung. Meski begitu, peluang Laskar Angling Dharma untuk lolos tetap terbuka jika mereka berhasil menundukkan Bontang.

Selain itu, syarat lainnya adalah Persib harus kalah dari Persebaya. Sebab, bila itu terjadi, maka poin Persibo dan persib bakal sama. Yang menjadi penentuan adalah selisih gol. Maung Bandung punya selisih gol 5-2, sedangkan Persibo 2-3. Untuk itu Persibo wajib menang atas Bontang minimal selisih empat gol.

Hal itu memang cukup berat. Meski begitu, pelatih Sartono Anwar meyakinkan bahwa pasukannya bakal berjuang hingga menit akhir. Peluangnya, kalau besok Persib kalah dan saya yang menang, maka tim saya yang lolos,” kata Sartono, Rabu (12/5/2010).

Hanya saja Sartono tidak begitu yakin timnya bisa mengatasi Bontang. Apalagi secara materi pemain anak suh Fachry Husaini masih lebih baik. Selain itu Persibo juga tidak bisa memainkan bek andalannya, Aris Tuansyah. “Tapi Saya kira Persib pasti lolos,” sambungnya.

Posisi Heri Prasetyo tetap menjadi pilihan utama di bawah mistar. Empat beknya adalah, Slamet Sampurno, Joko Sugiarto, M Hamzah dan M Irfan. Untuk lini tengah, Sartono mempercayakan pada, Nurhidayat, Jajang Paliamah, Victor da Silva serta Abel Cielo. Sebagai tukang gedor, Sartono mempercayakan pada Perry Sah Kollie dan Melky Pekey.(sya/ted/beritajatim.com)

Tak Masalahkan Jadwal Delapan Besar

Manajemen Persibo Bojonegoro tidak masalah dengan jadwal pelaksanaan babak delapan besar kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia yang akan digelar di Sidoarjo mulai 18 Mei nanti.

“Dengan Piala Indonesia masih ada jeda cukup,” kata manajer Persibo Bojonegoro Letkol (Inf) Taufik Risnendar.

Dia menuturkan, Persibo akan menjalani laga terakhir babak 16 besar Piala Indonesia pada 13 Mei mendatang. Sehingga, masih ada waktu lima hari bagi tim besutan Sartono Anwar itu untuk mempersiapkan diri menghadapi babak delapan besar Divisi Utama.

Namun, dia belum memastikan apakah setelah menyelesaikan babak 16 besar Piala Indonesia di Surabaya akan langsung ke Sidoarjo atau balik dulu ke Bojonegoro. “Soal itu belum kami tentukan, apakah langsung ke Sidoarjo atau ke Bojonegoro dulu,” tuturnya.

Mengenai lawan yang dihadapi pada laga perdana delapan besar yakni Persipasi Bekasi, menurut Taufik, hal ini cukup menguntungkan. Sebab, di laga perdana tentu akan lebih sulit. “Namun kita tidak bertemu dengan tuan rumah, itu cukup menguntungkan,” katanya.

Dia kembali menegaskan, Piala Indonesia hanya sebagai ajang pemanasan. Sebab pertarungan sesungguhnya, menurut dia, adalah di babak delapan besar Divisi Utama. “Karena kita ingin lolos Superliga, tentu harus lolos delapan besar dulu,” tegasnya.

Taufik juga berharap para pemain menjaga kondisi masing-masing. Apalagi, beberapa pemain mengalami cedera saat tampil di ajang Piala Indonesia. “Terutama Steven Eko dan menyusul Aris Tuansyah. Tapi, kami berharap Aris bisa segera pulih karena tenaganya sangat dibutuhkan,” kata Dandim 0813 Bojonegoro itu.

Dia menuturkan, Aris akan disimpan selama sisa pertandingan Piala Indonesia. Pemain belakang bertubuh jangkung itu hanya akan ditampilkan di babak delapan besar Divisi Utama, sambil menunggu pemulihan kondisinya pasca cedera. “Tungkainya masih memar sehingga harus istirahat dan memulihkan kondisi. Tapi saya berharap delapan besar sudah bisa dimainkan,” katanya. (ade/wid

Mantab! Persibo Tahan Imbang Persib Bandung

Surabaya (beritajatim.com) - Persibo Bojonegoro tampil mengejutkan saat menghadapi Persib Bandung dalam pertandingan kedua Grup K Piala Indonesia, Selasa (11/5/2010) malam ini. Meski di atas kertas mereka kalah kasta, tapi Laskar Angling Dharma mampu menahan Maung Bandung dengan skor 1-1.

Tertinggal satu gol membuat Persibo tampil menyerang sejak babak kedua mulai. Hasilnya, pada menit ke-55, Persibo menyamakan kedudukan melalui Perry Sah Kollie. Memanfaatkan kesalahan dari dua pemain belakang Persib, Christian Martinez dan Nova Arianto, Perry mudah saja mengecoh kiper Markus Horison.

Setelah skor menjadi 1-1, permainan pun kembali imbang. Persib yang tidak ingin malu lebih banyak melakukan serangan di banding awal babak kedua lalu. Persibo juga tak mau kalah. Mereka ingin memenangkan pertandingan ini agar peluang lolos tetap terbuka.

Laskar Anling Dharma tampil kesetanan. Mereka berulang kali mengancam gawang Markus. Kiper utama Timnas Indonesia itu dibuat jatuh bangun dengan permainan anak asuh Sartono Anwar. Penampilan Maung Bandung juga tidak seperti ketika melawan Bontang FC. Anak buah Roby Darwis ini seperti didikte oleh Persibo.

Untuk menabah daya serangnya, Persibo memasukkan Melky Pekey menggantikan Busari menit ke-81. Satu menit berselang, Melky langsung mengancam gawang Markus. Sayang tendangannya masih melambung di atas mistar gawang. Hingga pertandingan usia, skor masih imbang 1-1. [sya/kun]

Senin, 10 Mei 2010

Berharap Keajaiban, Persibo Yakin Menang

Setelah takluk dari Persebaya Surabaya, Persibo Bojonegoro kembali dihadapkan pada lawan yang lebih berat, yakni Persib Bandung. Meski berhadapan dengan tim kuat, Laskar Angling Dharma masih percaya mereka akan lolos ke perempatfinal.

Pertemuan keduanya akan dihelat, Selasa (11/5/2010) besok malam, di stadion Gelora 10 Nopember.

Persibo memang bermain baik saat berhadapan dengan Persebaya. Meski akhirnya kalah 2-1, mereka berhasil menekan pertahanan Bajul Ijo. Mereka juga membuat pertahahanan Persebaya kelabakan dengan serangan balik yang mereka lakukan.

Gol Busari pada menit ke-84 menjadi bukti bahwa counter attack yang mereka bangun sangat mematikan.

Kesempatan Persibo untuk lolos ke babak perempatfinal cukup sulit. Anak asuh Sartono Anwar itu membutuhkan dua kemenangan atau enam poin. Itu artinya, tidak ada kata lain kecuali menang lawan Maung Bandung. Padahal Persib baru saja menang telak atas Bontang FC 4-1.

“Tidak ada dalam kamu kami menyerah sebelum bertanding, sekecil apapun pertemuan itu. Semoga saja keberuntungan berpihak kepada kita,” tandas manajer Persibo Letkol Inf Taufiq Risnendar.

Masalahnya, Persibo kemungkinan besar tidak akan diperkuat oleh kapten kesebelasannya, Aries Tuansyah. Aries mengalami masalah dengan lutunya. Saat pertandingan lawan Persebaya kemarin, ia ditarik keluar pada menit ke-14 dan digantikan Joko Sugiarto.

“Tidak masalah. Siapa yang siap akan kita turunkan,” kata pelatih Sartono Anwar.

Pertemuan Laskar Angling Dharma dengan Maung Bandung bakal menjadi kenangan manis bagi Sartono dan kapten Persib, Nova Arianto yang tak lain adalah putra kandungnya.

Pada laga besok, Sartono tetap memasang Heri Prasetyo sebagai kiper utama. Empat pemain belakangnya adalah, Slamet Sampurno, Joko Sugiarto, M Hamzah dan M Irfan. Untuk lini tengah, Sartono mempercayakan pada, Novan Setia, Jajang Paliamah, Victor da Silva serta Abel Cielo. Sebagai tukang gedor, Sartono mempercayakan pada Perry Sah Kollie dan Busari.(sya/ted/beritajatim.com)

Manajemen Tetap Optimis

Walaupun kalah dari Persebaya pada pertandingan sore kemarin dengan skor 2-1, tetapi manajemen Persibo Bojonegoro masih tetap optimistis.

Tetapi, perjuangan berat masih akan dilakoni di dua pertandingan lanjutan di babak 16 besar Piala Indonesia, yakni melawan Persib Bandung dan Bontang FC.

Kepada beritajatim.com, Senin (10/5/2010), Manajer Persibo Bojonegoro, Letkol Inf Taufiq Risnendar menyebut, kekalahan atas Persebaya kemarin tak lebihnya karena keberuntungan saja.

Padahal, banyak peluang yang diciptakan oleh Victor Da Silva dkk. Sehingga, beberapa peluang yang mestinya bisa dijadikan gol, akhirnya terbuang sia-sia.

“Tetapi, itulah pertandingan. Selain itu, secara kwalitas memang Persibo masih satu tingkat dibawah Persebaya,” katanya.

Menurutnya, permainan Laskar Angling Dharma cukup efektif dan pemain cukup profesional. Sehingga, adanya tekanan dari hampir 18.000 penonton yang memadati stadion Gelora 10 Nopember Surabaya tidak ada artinya.

“Pemain seperti tidak bertanding di kandang lawan. Dan presure yang dilakukan penonton tampak sia-sia,” terang pria yang juga Dandim Bojonegoro itu.

Dijelaskan, pada pertandingan besok melawan Persib Bandung, para pemain akan tetap ngotot untuk meraih kemenangan. Walaupun target Persibo sebenarnya babak 8 besar divisi Utama.

“Kami telah meminta kepada para pemain untuk menunjukkan keseriusannya,” tambahnya.

Seperti diketahui, Persib Bandung berhasil menggasak Bontang FC dengan skor telak 4-1. Maka, Persib yang dihuiu sederet bintang papan atas Indonesia harus diwaspadai.

“Tidak ada kamus pada tim kami yang menyerah sebelum bertanding, atau keder melawan tim manapun,” sambungnya.

Oleh karena itu, kekalahan dari Bajul Ijo kemarin telah dibahas serius dalam evaluasi tim setelah pertandingan. Dan semuanya sudah kembali dalam kondisi yang cukup bagus.

“Semoga saja, keberuntungan pada pertandingan nanti masih tetap berpihak kepada Persibo,” lanjutnya.(dul/ted/beritajatim.com)

Cedera Kapten Persibo Mencemaskan

Hingga saat ini belum diketahui secara detail mengenai cedera kapten Persibo Bojonegoro, Aris Tuansyah. Sebab, saat saat pertandingan melawan Persebaya Surabaya kemarin sore Aris tampak kesakitan dan meminta diganti saat pertandingan babak pertama baru berjalan sekitar 20 menit.

Pantauan beritajatim.com di lapangan menyebutkan, saat pertandingan itu Aris beberapa kali mengeluh di bagian tumit. Sehingga, ia mendatangi pelatih Sartono Anwar untuk diganti dengan pemain lain.

Cedera yang dialami Aris di bagian tumit itu bisa dibilang baru, mungkin saja saat berduel dengan pemain Bajul Ijo dan terjatuh, ia salah menempatkan posisi kaki.

Sebelumnya, Aris memang cukup rentan dengan cedera, baik di engkel maupun di bagian lutut. Beberapa waktu lalu bek tangguh itu bahkan harus absen untuk beberapa waktu, karena kondisinya lututnya yang cidera.

Manajer Persibo Bojonegoro, Letkol Inf Taufiq Risnendar, Senin (10/5/2010) mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui secara detail. “Aris masih diperiksa oleh tim medis dan semoga saja cedera yang dialami tidak parah,” katanya.

Kalau memang nanti harus istirahat, maka ia tidak akan dipaksa untuk bermain. Sebab, ada pertandingan yang lebih penting lagi, yakni babak 8 besar pada 18 Mei nanti di Stadion Delta Sidoarjo. “Kalau dipaksakan, maka bisa jadi cedera yang diderita Aris bisa bertambah membahayakan. Maka kalau belum sembuh akan diistirahatkan terlebih dahulu,” tambahnya.

Namun, kalau dianggap tim medis cederanya ringan dan bisa sembuh dalam hari ini, maka besok tetap akan dimainkan oleh pelatih Sartono Anwar. “Kami minta para pemain lebih hati-hati demi mengamankan tiket lolos ke Indonesia Super League (ISL) di kompetisi mendatang,” sambungnya.

Kalau saja Aris tidak bisa bermain saat menghadapi Maung Bandung, maka kemungkinan besar posisinya akan diisi Joko Sugiarto. (air/dul/beritajatim.com)

Minggu, 09 Mei 2010

Meski Kalah, Sartono Tetap Puas

Surabaya (beritajatim.com) - Keperkasaan Persibo Bojonegoro atas Persebaya Surabaya akhirnya terhenti, Minggu (9/5/2010) sore hari ini. Bertanding dalam ajang Babak 16 besar Piala Indonesia, tim berjuluk Laskar Angling Dharma itu menyerah dengan skor 2-1.

Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi Persibo. Sebelumnya, dalam tiga pertandingan terakhir, Aris Tuansyah cs selalu bisa mengatasi tim berjuluk Bajul Ijo ini. Menanggapi hal itu, pelatih Persibo, Sartono Anwar mengaku tidak heran. Sebab di atas kertas timnya masih di bawah Persebaya.

''Wajar. Namanya tim Divisi Utama dengan Superliga tentu berbeda kualitasnya. Saya akui jika Persebaya lebih baik,'' kata Sartono kepada wartawan.

Ditemui dalam sesi jumpa pers, nantan pelatih PSIS Semarang itu menuturkan, pada pertandingan sore tadi timnya sudah bermain maksimal. Pada babak pertama, mereka mampu mengimbangi permainan Bajul Ijo. Sayang, akibat kelengahan pemain belakangn Persibo kecolongan dua gol pada awal babak kedua.

''Itulah sepakbola, lengah sedikit kita akan kesulitan. Apalagi lawan lebih berkualitas,'' imbuhnya.

Secara keseluruhan ayah dari pesepakbola Nova Arianto itu mengaku sangat puas dengan permainan pasukannya. ''Pemain saya sudah maksimal, mereka bisa berkembang dan bisa mengimbangi Persebaya,'' tutup Sartono.[sya/ted

Takut Cidera, Pemain Persibo Diminta Hati-Hati

Bojonegoro (beritajatim.com) - Walaupun target awal hanya melanggengkan sejarah positif di Piala Indonesia atau dulunya Copa Indonesia, belakangan ini target Persibo Bojonegoro mulai dirubah.

Para pemain diminta juga serius dan berprestasi dan kalau bisa mencapai prestasi tinggi. Tetapi tetap harus diingat, kalau target tahun ini adalah lolos di Indonesia Super League (ISL).

Sehingga, saat melawan tuan rumah Persebaya Surabaya sore nanti, pemain diminta menghindari tekling-tekling keras.
Hal itu seperti yang diwanti-wanti oleh manajemen Laskar Angling Dharma dan disampaikan kepada beritajatim.com, Minggu (9/5/2010).

Asisten Manajer Persibo Bojonegoro, Imam Sardjono mengatakan, jika target utama tetap lolos di ISL. Dan saat ini Persibo tengah memasuki masa krusial dan jangan sampai tergelincir.

Sebab, pertandingan yang cukup padat akan bisa memecah konsentrasi Aris Tuansyah dkk, antara tetap melanggengkan eksistensi di Piala Indonesia atau menatap pertandingan perdana di Sidoarjo beberapa waktu mendatang.

"Saat ini Persibo telah jauh melangkah di Piala Indonesia, sehingga prestasi tinggi juga diharapkan oleh manajemen," kata Sardjono.

Walaupun begitu, pihaknya meminta para pemain lebih berhati-hati dan menghindari cidera. Sebab, hal itu akan sangat riskan jika terjadi.

"Memang, waktu pertandingan yang cukup pendek dengan Devisi Utama membuat kami harus berpikir lebih dalam lagi," terangnya.
Sebab, jika dalam pertandingan di Piala Indonesia ada pemain yang cidera, maka akan sangat merugikan tim saat menghadapi tim-tim kuat.

Khususnya saat menghadapi Persipasi pada 18 Mei yang akan datang di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. "Kami sudah memberitahukan kepada pelatih maupun pemain," sambungnya.[dul/ted

Persebaya Menang atas Persibo 2-1

Surabaya (beritajatim.com) - Persebaya Surabaya akhirnya mengakhiri paceklik kemenangan dari Persibo Bojonegoro. Pada pertemuan di babak 16 besar Piala Indonesia 2010, Minggu (9/5/2010) sore hari ini, Bajul Ijo unggul tipis atas Laskar Angling Dharma dengan skor 2-1.

Setelah unggul pada menit ke-58 melalui Supriyono, Persebaya kembali menggandakan kedudukan menjadi 2-0 pada menit ke-62. Berawal dari umpan Andi Oddang, Supriyono kembali mencetak gol keduanya pada pertandingan ini. Tendangannya dari kanan pertahanan Persibo tak mampu diantisipasi Heri.

Unggul dua gol tak membuat Persebaya mengendurkan serangan. Justru pelatih Rudy William Keeltjes memasukkan striker Korinus Fingkreuw untuk menggantikan Andik Vermansyah pada menit ke-72. Selain itu Rudy juga menampilkan Mat Halil dan menarik keluar Anang Ma'ruf.

Baru beberapa saat menginjakkan lapangan, Halil sudah mengancam gawang Persibo. Sayang tendangannya terlalu lemah sehingga bisa diantisipasi oleh kiper Heri. Pertandingan menyisakan 10 menit, Andi Oddang kembali mengancam gawang Heri. Sayang tendangannya melenceng jauh dari tiang gawang.

Asik menyerang membuat Persebaya melupakan lini pertahanannya. Persibo akhirnya memperkecil kedudukan menit ke-84 melalui heading Busari setelah memanfaatkan umpan Victor. Skor 2-1 bertahan hingga pertandingan usai. Kemenangan ini menjadi yang pertama bagi Persebaya dalam empat pertandingan terakhir.[sya/ted]

Sabtu, 08 Mei 2010

Jelang Persebaya Vs Persibo Persibo Siap Obrak-abrik Menit Awal Persebaya

Bojonegoro (beritajatim.com) – Walaupun menjadi tamu pada laga sore nanti, tetapi Persibo Bojonegoro tetap akan ngotot saat dijamu oleh tuan rumah Persebaya Surabaya.

Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, Minggu (9/5/2010) sore nanti itu kemungkinan akan berjalan seru.

Sebab, para pemain Persibo telah diinstruksikan untuk langsung menggempur pertahanan dari anak asuh Rudy William Keeltjes.
Kepada beritajatim.com, Asisten Manajer Persibo Bojonegoro, Imam Sardjono mengatakan, jika kemungkinan besar Laskar Angling Dharma akan memainkan pola yang sama.

“Tentang strategi, pelatih Sartono Anwar lebih mengetahui bagaimana kebutuhan tim,” katanya.

Namun, Persibo kemungkinan besar tetap menerapkan pola menyerang dengan memasang tiga trisula yang biasa diduetkan. “Mungkin di depan tetap akan dipasang Abel Ciello Quioh, Pierre Sah Kollie dan Melkey Pekey,” terangnya.

Sementara itu dibarisan tengah akan diisi dengan trio gelandang yang memberikan suplai bola kepada pemain depan. Dan biasanya ditempati M Irfa, Jajang Paliama dan Victor Da Sila.

Sedang di belakang tetap akan memasang Aris Tuansyah yang merangkap sebagai kapten tim berduet dengan Slamet Sampurno. Disektor kiri ada Nur Hidayat atau pilihan lain pelatih akan memasang Novan Setya, dan di bagian belakangan sebelah kanan ada M Hamzah.

“Untuk penjaga gawang, tetap pilihan utama kepada Heri Prasetyo,” tegasnya.

Manajemen juga telah mengingatkan kepada jajaran pelatih maupun pemain, kalau Persebaya adalah salah satu tim Indonesia Super League (ISL) yang patut di waspadai.

Sebab, mereka tim bagus dengan pemain yang rata-rata berkwalitas. Dan bisa dibilang, mereka satu tingkat diatas pemain Persibo Bojonegoro.

“Perlu diwaspadai serangan dari sektor tengah Persibo maupun sayap,” lanjutnya.

Menurutnya, kemenangan beberapa kali yang diperoleh Persibo saat bertandang ke stadion kebanggaan arek Suroboyo tersebut tidak bisa dijadikan patokan.

“Kondisi Persebaya sekarang ini sedang menanjak trendnya, sehingga para pemain harus mewaspadainya,” tambahnya.[dul/ted]

Jumat, 07 Mei 2010

Bersiap Bikin Kejutan Lagi

Entah mengapa, ketika berhadapan dengan Persibo Bojonegoro, Persebaya Surabaya seperti kehilangan taring. Meski level Persibo satu strip di bawah Persebaya, tapi Laskar Angling Dharma lah yang selalu unggul dan pulang dengan kepala tegak.

Masih jelas teringat, pada pra kompetisi musim 2009/2010 lalu, kedua tim ini sempat bertemu dalam pertandingan uji coba di stadion Gelora 10 Nopember. Hasilnya, Persebaya harus tertunduk malu. Andi Oddang cs dibungkam dengan skor telak 3-1.

Kemenangan Persibo atas Persebaya bukan saat itu saja. Sebelumnya, mereka juga menggunduli Bajul Ijo dua kali beruntun. Kedua kemenangan Persibo lahir di kompetisi Divisi Utama. Kemenangan pertama mereka dapat di Surabaya, selanjutnya mereka berhasil merengkuhnya ketika menjadi tuan rumah.

Kali ini, dengan bermodalkan 22 pemain, pelatih Sartono Anwar siap membuat kejutan. Mereka ingin mendapatkan kemenangan keempat, sekaligus kemenangan ketiga di rumah Persebaya. Hal itu bisa saja terjadi. Sebab Sartono sudah menyiapkan timnya dalam beberapa minggu terakhir.

“Kami tidak akan gentar meski pertandingan akan dilakukan di kandang Persebaya,” koar asisten manajer Persibo, Imam Sardjono, Sabtu (8/5/2010).

Status tim kecil ternyata tidak menciutkan nyali Persibo. Untuk pentas Piala Indonesia, Aries Tuansyah cs mendapat julukan tim pembunuh raksasa. Itu tak lepas dari prestasi mereka yang mampu menembus babak perempatfinal sebelum akhirnya tumbang atas Persijap Jepara.

Prestasi gemilang itu berlanjut musim ini. Berada satu grup dengan Persik Kediri, Persitara Jakarta Utara dan PSBI Blitar, Persibo lolos sebagai pendamping Persik. Mereka bahkan bisa menyingkirkan Persitara dengan skor tipis 2-1.

Sayang bayang-bayang cedera menghantui tim asal Kota Ledre itu, terutama di lini belakang. Pada pertandingan yang akan dilangsungkan di stadion Gelora 10 Nopember, Minggu (9/5/2010) besok malam, Laskar Angling Dharma tidak bisa menurunkan Steven Eko lantaran cedera. Sebagai gantinya, Sartono sudah menyiapkan Slamet Sampurno.

Meski lini belakang sedikit keropos, tapi nyali Persibo untuk mengalahkan Persebaya tetap tinggi. “Kami sudah melihat dan tahu bagaimana gaya permainan Persebaya. Targetnya, kalau bisa ya mengulangi kenangan manis dengan mengalahkan Persebaya lagi,” pungkasnya.

Untuk pertandingan besok, Sartono akan menurunkan tim utamanya. Posisi penjaga gawang dipercayakan pada Hery Prasetyo. Empat pemain belakangnya adalah, Aries Tuansyah, Novan Setia, M Hamzah dan Nurhidayat.

Barisan lini tengah akan disisi M Irfan, Victor da Silva, Jajang Paliama serta Abel Cielo. Sebagai ujung tombak, Sartono memasang duet Perry Sah Kollie dan Busari.(sya/beritajatim.com)

Menang, Siapkan Bonus Rp 35 Juta

Kemarin (7/5) sekitar pukul 13.00 tim Persibo Bojonegoro bertolak menuju Surabaya untuk mengikuti Piala Indonesia. Tim berangkat dari mess Persibo, Jalan Untung Suropati, Bojonegoro. “Kita siap tempur dan nggak ada masalah,” ungkap Aris Tuansyah, kapten tim Persibo. Dia menyatakan, para pemain siap menampilkan permainan terbaik dalam babak 16 besar Piala Indonesia.

Tim Persibo sendiri sekitar pukul 17.00 kemarin tiba di Surabaya. Selanjutnya, tim menginap di Hotel Widodaren, Surabaya. “Namun, kita belum tahu kapan para pemain kita boleh menjajal lapangan,” kata Asisten Pelatih Persibo Bambang Pramuji. Persibo akan menjalani laga perdana 16 besar Piala Indonesia melawan Persebaya Surabaya, besok (9/5) sore di Gelora 10 November, Surabaya.

Sementara itu, Asisten Manajer Persibo Abdul Mun`im mengungkapkan, meskipun Piala Indonesia bukan fokus utama, manajemen tetap memberikan bonus yang sama kepada pemain kalau mampu meraih kemenangan. Sebelumnya, manajemen selalu memberikan bonus kepada pemain kalau menang di laga away kompetisi Divisi Utama.

Dia menjelaskan, setiap kemenangan di Piala Indonesia akan dihargai sama dengan away di kompetisi Divisi Utama. Nilainya Rp 35 juta setiap kali menang. Hal sama dilakukan untuk setiap hasil seri di laga away. Bedanya, kalau seri dapat Rp 25 juta.

Dengan penghargaan ini, kata Mun`im, pemain bisa menunjukkan permainan maksimalnya. Sehingga, bisa menghasilkan kemenangan bagi Persibo meski lawannya dari kasta yang lebih tinggi. “Ini memang tidak seberapa jika dilihat dari nilai, tetapi setidaknya hal itu menujukkan keseriusan Persibo di ajang ini,” imbuhnya.

Karena itu, dengan totalitas yang diberikan manajemen, Mun`im berharap para pemain bisa menujukkan hasil yang maksimal. Meski Piala Indonesia tak menjadi fokus utama, manajemen berharap Persibo tidak sekadar ikut atau menjadi penggembira. “Kita ingin ya lolos ke delapan besar,” tegasnya. (ade/fiq/jpnn)

Takut Rusuh, Boromania Tidak ke Surabaya

Walaupun jaraknya tidak terlalu jauh, tetapi kemungkinan besar supporter Persibo Bojonegoro, Boromania, tidak akan tret-tret ke Surabaya, Minggu (9/5/2010). Sebab, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk, saat tuan rumah Persebaya menjamu tamunya Persibo Bojonegoro.

Data yang diperoleh beritajatim.com di lapangan, Sabtu (8/5/2010) menyebutkan, jika kemungkinan besar hanya beberapa pengurus Boromania saja yang mewakili ke Surabaya.

Hal itu seperti dikatakan Presiden Bojonegoro, Basar. Menurutnya, pihaknya tidak ingin mengambil resiko pada pertandingan nanti. “Kita saat ini ingin fokus pada pertandingan babak delapan besar Devisi Utama,” kata Basar.

Sehingga, pertandingan di Piala Indonesia kemungkinan hanya sebagai babak pemanasan saja. “Yang penting, sudah ada beberapa perwakilan yang akan berangkat ke stadion tempat laga digelar,” tegasnya.

Dijelaskan, pada pertandingan perdana delapan besar Devisi Utama nanti, Boromania akan memberangkatkan sedikitnya 30 truk supporter. Bahkan, hal itu bisa bertambah menjelang pertandingan dimulai di Sidoarjo.

Ditanya apakah semua itu berkaitan dengan ulah oknum Bonek belakangan ini? Basar enggan berkomentar banyak. Menurutnya, selama ini hubungan Boromania dan Bonek seperti saudara. “Sebenarnya tidak masalah dengan antar supporter. Sebab, kita asyik-asyik saja,” terangnya.

Walaupun begitu, pihaknya tetap mengantisipasi segala kemungkinan yang ada, semisal Persebaya kembali bisa dikalahkan oleh Persibo. “Dan kami yakin Persebaya bisa dikalahkan lagi pada pertandingan besok,” sambungnya.

Sebab, saat bertandingan dengan tim besar, biasanya Persibo selalu bisa menang dan tak sekali saja merepotkan. “Makanya para supporter sangat optimis para pemain bisa memberikan yang terbaik untuk Bojonegoro,” lanjut Basar. (dul/kun/beritajatim.com)

Lawan Persebaya, Persibo Siap Beri Kejutan

Rekor pertemuan manis yang dicatat oleh Persibo Bojonegoro saat menghadapi Persebaya Surabaya akan menjadi bekal yang bagus.

Bahkan, Laskar Angling Dharma siap memberikan kejutan kepada Bajul Ijo. Sebab, persiapan yang dilakukan jelang pertandingan perdana Liga Indonesia Minggu (9/5/2010), semakin matang.

Walaupun begitu, manajemen Persibo tidak ingin para pemain terlalu percaya diri, sehingga mengendurkan semangat juang. Sebab, Persebaya satu tingkat di atas Persibo untuk level kompetisinya.

Asisten Manager Bidang Teknis Persibo Bojonegoro, Imam Sardjono, membenarkan jika para pemain sudah siap tempur dan siap memberikan kado pahit untuk tuan rumah. “Pemain tidak akan gentar walaupun pertandingan akan dilakukan di kandang Bajul Ijo, tepatnya di Stadion Gelora 10 Nopember,” tegasnya.

Menurut Sardjono, kemenangan beberapa kali yang diperoleh Persibo dalam kurun waktu belakangan ini, membuat motivasi Aris Tuansyah dkk semakin meningkat. “Head to head tersebut memang tidak bisa dibuat acuan 100 %,” katanya.

Sebab, kondisi Persebaya sekarang ini jauh lebih siap dan mereka bermain di kandang sendiri. Sehingga, para pemain Persibo harus mewaspadai permainan anak asuh Rudy William Keeltjes.

“Permainan Persebaya Surabaya telah diamati oleh jajaran pelatih, sehingga tau apa yang harus dilakukan,” tambahnya.

Menurut Sardjono, pihaknya telah berbicara langsung kepada para pemain dan pelatih. Manajemen berharap, para pemain bisa memberikan yang terbaik untuk Bojonegoro. “Kalau bisa mengulangi kenangan manis dengan mengalahkan Persebaya,” tambahnya.

Dalam permainan, semuanya sangat mungkin. Dan melihat permainan Persibo yang terus menunjukkan peningkatan, apalagi saat melawan tim-tim besar, maka bisa jadi Persebaya akan bisa dikalahkan. “Kami sangat optimis kemenangan bisa diraih di Piala Indonesia semakin mulus,” sambungnya. (beritajatim.com)

Kamis, 06 Mei 2010

Boyong 22 Pemain ke Surabaya

Pasukan Persibo Bojonegoro hari ini bertolak ke Surabaya untuk melakoni babak 16 besar Piala Indonesia. Tim berjuluk Laskar Angling Darmo itu akan berjibaku melawan tuan rumah Persebaya, Persib Bandung, dan Bontang FC.

Untuk itu, Persibo mengusung 22 pemain serta delapan personel lainnya dari tim bagian perlengkapan, medis dan tiga pelatih yaitu Sartono Anwar, Bambang Pramudji serta pelatih penjaga gawang, Alan.

“Tidak ada masalah dengan tim. Semuanya siap tempur,” kata Asisten Manajer Persibo Imam Sardjono. Hanya, saat ini manajemen masih memantau kondisi Slamet Sampurno. Gelandang yang diplot menjadi pengganti Steven Eko itu dikabarkan sakit. “Saya belum mendapatkan laporan terakhir soal kondisinya,” tuturnya.

Asisten pelatih Persibo Bojonegoro Bambang Pramuji mengakui bahwa kondisi Slamet belum pulih seratus persen setelah terkena gejala tifus. Namun, dia berharap dalam satu dua hari ini kondisi Slamet bisa normal kembali. Kemarin Slamet dapat mengikuti latihan bersama rekan-rekannya di Stadion Letjen H Soedirman. Hanya, dia belum bisa melahap porsi latihan secara penuh. “Yang jelas, kondisinya semakin membaik,” ujar Bambang.

Mantan kapten Persibo itu optimistis Slamet bisa diturunkan di babak 16 besar Piala Indonesia. Persibo akan melakoni laga pertama melawan Persebaya pada 9 Mei nanti. Karena itu, masih ada waktu recovery untuk Slamet. (ade/wid/jpnn

Jadwal Babak 8 Besar Divisi Utama 2010 Grup B

Berikut jadwal babak 8 Besar Divisi Utama 2010 Grup B yang bertempat di Gelora Delta Sidoarjo dan Stadion Petrokimia Gresik.

Selasa, 18 Mei 2010
Deltras vs Persidafon (Pkl 15.30 WIB, Std. Gelora Delta Sidoarjo)
Persipasi vs Persibo (Pkl 19.00 WIB, Std. Gelora Delta Sidoarjo)

Kamis, 20 Mei 2010
Deltras vs Persipasi (Pkl 15.30 WIB, Std. Gelora Delta Sidoarjo)
Persidafon vs Persibo (Pkl 19.00 WIB, Std. Gelora Delta Sidoarjo)

Minggu, 23 Mei 2010
Persipasi vs Persidafon (Pkl 15.30 WIB, Std. Petrokimia, Gresik)
Deltras vs Persibo (Pkl 15.30 WIB, Std. Gelora Delta Sidoarjo)

Selasa, 04 Mei 2010

Fokus Delapan Besar Dulu

Manajemen Persibo Bojonegoro belum ingin memikirkan babak semifinal kompetisi Divisi Utama. Saat ini Persibo masih fokus ke babak delapan besar yang akan dilaksanakan pada 18 Mei mendatang.

Saat ini memang sudah dipastikan bahwa perhelatan babak semifinal akan dilangsungkan di Solo. Menanggapi hal itu, manajemen Persibo meresponsnya positif. “Kalau ada kabar bakal dilakukan di Solo, ya baguslah,” ungkap Asisten Manajer Bidang Administrasi Abdul Cholik, kepada Radar Bojonegoro, kemarin (4/5). Alasannya, lanjut dia, Solo merupakan wilayah yang secara geografis cukup dekat dengan Bojonegoro.

Namun, Cholik buru-buru meminta para pemain Persibo tidak usah berpikir ke babak semifinal dulu. Yang paling penting adalah berpikir bagaimana bisa lolos dari babak delapan besar. “Toh semua sudah jelas bakal dilakukan dimana dan siapa yang lolos,” tegasnya.

Karena itu, pria yang juga kepala Bappeda Bojonegoro tersebut mengatakan, saat ini Persibo masih mempunyai waktu yang cukup guna melakukan evaluasi sebelum terjun ke babak delapan besar. Kalaupun saat ini Persibo juga konsentrasi ke Piala Indonesia, hal itu dianggap sebagai salah satu ajang untuk melihat perkembangan terakhir tim Persibo. “Jadi, kita lakukan step by step saja,” terangnya.

Secara terpisah, Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono berharap agar tim Persibo bisa fokus kepada salah satu kompetisi yang diikuti. Terutama, di Divisi Utama Liga Indonesia. “Itu kan pengaruhnya adalah naik ke level tertinggi (kasta superliga, Red),” tegasnya.

Sedangkan untuk Piala Indonesia, lanjut dia, hanya sebatas prestise saja. Meski demikian, kalaupun Persibo mampu berprestasi pada keduanya, tentu akan lebih baik. “Hanya, kita berharap di Divisi Utama agar bisa naik ke superliga,” paparnya.

Dia mengakui, saat ini Persibo merupakan salah satu aset Bojonegoro, sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Kota Ledre. Dengan berada di Divisi Utama saja merupakan sebuah prestasi tersendiri di tingkat nasional. “Apalagi, kalau sampai di level tertinggi superliga,” harapnya. (ade/fiq/jpnn)

Senin, 03 Mei 2010

Tekad Berbuat Banyak di Piala Indonesia

Persibo Bojonegoro memantapkan persiapan menuju babak 16 besar Piala Indonesia. Salah satu pekerjaan rumah bagi pelatih Sartono Anwar adalah menyiapkan pemain untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Steven Eko Kasangke.

Ada beberapa alternatif yang dikantongi Sartono. Di antaranya, Joko Sugiarto, Slamet Sampurno, Modestus Setiawan, dan Victor Da Silva. Nah, di antara nama-nama itu, Sartono, tampaknya, lebih sreg memilih Slamet Sampurno. ”Meski demikian, kami juga siapkan alternatif,” tegasnya.

Di sisa waktu jelang laga Piala Indonesia pada 9 Mei nanti, Sartono terus menggenjot latihan. Salah satu foksunya adalah meningkatkan kerja sama antar pemain. ”Kami masih perlu meningkatkan hal itu,” katanya.

Sartono juga merancang program latihan untuk mengasah skill individu para pemain depan. Itu merupakan upaya untuk mengatasi problem penyelesaian akhir yang selama ini menghantui timnya. ”Saat melakukan serangan balik, kami selalu lemah dalam finishing,” tegasnya.

Di sisi lain, asisten manajer Persibo Abdul Cholik menyatakan bahwa tim akan berangkat ke Surabaya pada Jumat sore (7/5). Sebelum itu, seluruh kompenen tim Persibo bertemu dengan manajemen. ”Kami hanya ingin mengingatkan, ini adalah persiapan akhir saja sebelum ke babak delapan besar Divisi Utama yang merupakan tujuan sesungguhnya,” ungkapnya.

Di babak 16 besar Piala Indonesia, Persibo akan bermain di Surabaya bersama tuan rumah Persebaya. Selain itu, ada Persib Bandung, dan Bontang FC. Terkait dengan persiapan, Abdul Cholik menegaskan bahwa tidak ada masalah yang dihadapi. Karena itu, manajemen optimistis Laskar Angling Darmo -julukan Persibo- akan mampu berbuat banyak. ”Kami optimistis karena semuanya lancar dan tak ada masalah,” katanya.

Setelah libur sejak Sabtu lalu (1/5), kemarin (2/5) para penggawa Persibo kembali berlatih. Mereka melahap menu latihan yang diberikan tim pelatih di Stadion Letjen Soedirman. Materi yang diberikan lebih banyak ditekankan pada penyelesaian akhir. (ade/jpnn/tel)

Sabtu, 01 Mei 2010

Steven Absen di Piala Indonesia

Harapan stopper Steven Eko Kasangke untuk merumput bersama Persibo Bojonegoro di babak 16 besar Piala Indonesia menipis. Hingga kini, duet Aris Tuansyah di lini belakang tim berjuluk Laskar Angling Dharma itu masih dililit cedera.

Padahal, babak 16 besar Piala Indonesia grup K bakal dihelat beberapa hari lagi. “Kami masih terus memantau kondisinya,” kata Asisten Manajer Bidang Teknis Persibo Imam Sardjono.

Dia menjelaskan, kondisi pemain yang bersangkutan belum memungkinkan untuk merumput di lapangan hijau. Saat ini, Steven masih terus menjalani terapi di Surabaya. Dia ditangani dokter khusus. Karena cederanya yang tak kunjung pulih, manajemen tim Persibo meminta jajaran pelatih mencari pengganti Steven. “Sementara untuk babak delapan besar kompetisi divisi utama, kita lihat saja perkembangannya,” pintanya.

Seberapa parah cedera Steven? Sardjono meminta wartawan koran ini menanyakan kepada asisten pelatih Bambang Pramuji. Menurut dia, Bambang diminta manajemen memantau perkembangan pemain asal Sidoarjo tersebut. “Tanya saja asisten pelatih,” sarannya.

Dikonfirmasi terpisah, Bambang Pramuji menjelaskan bahwa Steven mengalami cedera di ligamen. Penanganan cedera tersebut perlu konsultasi dengan dokter khusus. “Dokter spesialis otot adanya di Surabaya,” katanya.

Mantan kapten tim Persibo di era divisi II itu menambahkan, Steven sudah lama absen mengikuti latihan. Berdasarkan hasil foto medis, cedera yang dialami Steven cukup parah. “Kalau Piala Indonesia jelas dia absen,” imbuhnya.

Seperti diberitakan, Steven cedera lutut dan ligamen sejak babak penyisihan kompetisi divisi utama wilayah tiga. Cedera dia sempat membaik dan kembali merumput bersama Persibo melawan Persitara Jakarta Utara di penyisihan Piala Indonesia. Dalam pertandingan tersebut, Steven kembali cedera. Dia sempat ditandu keluar lapangan.

Karena cederanya tersebut, pemain yang tampil hampir 900 menit selama putaran pertama diperkirakan tak akan bisa memerkuat Persibo lagi hingga putaran delapan besar kompetisi divisi utama berakhir. (ade/yan/jpnntel)

Lawan Persebaya Dulu

Setelah memindah lokasi pertandingan grup K babak 16 besar Piala Indonesia dari Bandung ke Surabaya, PT Liga Indonesia kemarin (30/4) merilis jadwal pertandingan grup tersebut. Sesuai jadwal yang diterima manajemen Persibo, tim polesan Sartono Anwar akan menjalani laga perdana melawan tuan rumah Persebaya Surabaya. Laga di Gelora 10 Nopember Surabaya itu dihelat 9 Mei nanti.

Dua hari kemudian, Persibo meladeni Persib Bandung. Setelah itu, Aris Tuansyah dkk menutup laga di grup ini dengan menantang Bontang FC, 13 Mei nanti. “Berarti ada jeda waktu lima hari (dari laga lawan Bontang FC) sebelum babak delapan besar divisi utama,” kata Manajer Persibo Letkol Inf Taufik Risnendar.

Menurut dia, secara umum tidak ada masalah dengan jadwal pertandingan tersebut. Pria yang juga komandan Kodim itu menuturkan, keluarnya jadwal laga itu bisa membuat manajemen merencanakan kapan keberangkatan ke Surabaya. “Kalau awalnya kita rencanakan berangkat 6 Mei nanti, jika dimulai tanggal 8 Mei mendatang,” ujarnya.

Taufik menjelaskan, persiapan Persibo hingga saat ini tidak ada masalah. Tim kebanggaan warga Kota Ledre ini masih memilih kesempatan beberapa hari untuk membenahi kekurangan yang ada. “Dengan persiapan yang cukup, kita optimistis bisa meraih hasil maksimal,” imbuhnya.

Mengenai target, Taufik menyatakan bahwa manajemen tim Persibo tidak memberikan target khusus di Piala Indonesia. Sebab, target utama Persibo lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Meski demikian, Taufik berharap para pemain tetap menunjukkan kemampuan maksimal. Laga di 16 besar Piala Indonesia ini bisa dijasikan persiapan terakhir sebelum melakoni putaran delapan besar kompetisi divisi utama. “Karena target kita sesungguhnya ada di kompetisi divisi utama,” ujarnya.

Menurut dia, dikepung tiga tim berlabel ISL cukup bagus bagi Persibo sebagai persiapan menghadapi putaran delapan besar kompetisi divisi utama. Meski secara kualitas rata-rata skill pemain Persibo kalah, bukan berarti tim berkostum kebesaran oranye ini bakal menyerah begitu saja. “Kami tak ingin menjadi pelengkap saja, karena itu kami akan fight,” kata Taufik. (ade/yan/jpnn/tel)